فَجَاءَتْهُ إِحْدَاهُمَا تَمْشِي عَلَى اسْتِحْيَاءٍ قَالَتْ إِنَّ أَبِي يَدْعُوكَ لِيَجْزِيَكَ أَجْرَ مَا سَقَيْتَ لَنَا ۚ فَلَمَّا جَاءَهُ وَقَصَّ عَلَيْهِ الْقَصَصَ قَالَ لَا تَخَفْ ۖ نَجَوْتَ مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
Pada ayat ini di jelaskan bagaimana akhir penderitaan yang di alami musa dengan di kabulkan doanya ple Allah. Takdisangka datanglah salah seorang dari kedua gadis itu dengan malu malu dan berkata kepada musa bahwa ayah nya mengundang musa datang ke rumah nya untuk sekedar membalas budi baik musa yang telah menolong mereka. Musa dapat memahami bahwa kedua gadis itu berasal dari keluarga baik baik, karena melihat sikapnya yang sopan. Saat wanita itu datang kepada musa mendengar bahwa yang mengundang datang ke rumahnya itu bukan dia sendiri melainkan ayahnya. kalau gadis itu sendiri yang mengundang mungkin timbul kesan yang tidak baik terhadapnya.Pada musafir berbeda pendapat tentang ayah gadis itu apakah dia Nabi Syu’aib atau bukan sebagian ulama berpendapat bahwa ayah kedua gadis itu adalah salah satu seorang pemuka agama yang saleh dan telah berlanjut usia . Adapun pendapat yang menyatakan bahwa ayah wanita itu adalah nabi Syu’aib tidak bisa di terima karena nabi Syu’aib hidup jauh sebelum Nabi musa . Akhirnya berangkat lan musa bersama gadis itu ke rumah orang tua mereka . setelah sampai, musa menceritakan kepada orang tua kedua gadis itu riwayat hidup nya bersama Fir’aun, bagaimana kesombongan dan penghinaan nya terhadap bani israil sampai pada keputusan dan perintah untuk membunuhnya ,sehingga ia lari ke mesir karena takut di bunuh , orang tua itu bertanya kepada nya , engkau tidak perlu merasa takut dan khawatir karena engkau telah lepas dari kekuasaan orang dzolim itu. Mereka tidak dapat manangkapmu karena engkau telah berada di luar batas kerajaan mereka.
Simpulan ayat ini salah satu seorang dari kedua gadis itu mengatakan bahwa bapak mereka mengundang musa kerumahnya untuk menerima balasan atas jasa baik yang telah di berikan nya.
