pengajianartikel santriBeritaDawuh AbahKegiatanSantri Menulis

Membuka Pintu Langit Bersama dengan Istighasah Kubra & Mauidhoh Hasanah

Benda, Al Hikmah 2- Dalam rangka mengawali Haflah Akhirussanah, Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Al Hikmah 2 kembali mengadakan Istighasah Kubra dan Mauidhah Hasanah, pada Jum’at 21 Februari 2025. Acara berjalan dengan khusyuk dengan kehadiran pengasuh Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Dr. K. H. Mu’tashim Billah, sebagai pengisi acara juga antusias para santri dan wali santri yang hadir di GOR Al Hikmah untuk mengikuti acara tersebut.

Sebeum sampai pada dawuh Dr. K. H. mu’tashim Billah, terlebih dahulu Abah Sholah, selaku pengasuh PonPes Al Hikmah 2, memberikan sedikit sambutan. Di dalam sambutannya itu, beliau menyampaikan beberapa maqolats dan nasihat. Salah satu nasihat yang beliau sampaikan, yaitu:

“Betapa beratnya tanggung jawab seorang suami yang memiliki istri yang merupakan seorang hafidzhah. Ia harus bersyukur, tapi juga harus bersabar, bertawakkal dan ikhlas.”

Maksudnya adalah, tugas seorang suami akan lebih berat, karena seseorang yang sedang menjadi tanggung jawabnya merupakan seorang penghafal Al Qur’an yang harus menjaga apa yang telah dihafalnya.

Acara dilanjut dengan mauidhoh hasanah dari Dr. K. H. Mu’tashim Billah. Setelah itu, barulah istighasah kubra yang merupakan acara inti dimulai. Dzikir-dzikir dan doa yang dibaca pada istighasah kubra kali ini tidak seperti dzikir-dzikir dan doa yang dibaca pada istighasah biasa. Namun, suasana yang didapatkan justru lebih khusyuk daripada biasanya.

Pada awal tausiyahnya, beliau memulainya dengan beberapa pertanyaan yang beliau jawab sendiri sekaligus beliau terangkan secara tegas kepada para hadirin. Berikut beberapa point yang beliau sampaikan:

  1. Pilihan seorang santri
    • Jika kita disuruh memilih, ingin tidur di atas ranjang yang empuk atau di atas tanah yang keras, seharusnya kita memilih untuk tidur diatas ranjang yang empuk, karena salah satu hakikatnya seorang manusia itu adalah menyukai kenayamanan. Jadi, bagi mereka (santri) yang lebih memilih untuk tidur di atas tanah yang keras dan makan dengan lauk seadanya, demi untuk thalabul ‘ilmi, maka merekalah orang-orang yang telah terpilih untuk mendapatkan hidayah dari Allah SWT.
  2. Perbedaan Mondok dan Sekolah Biasa
    • Orang mondok dan orang sekolah biasa itu berbeda. Jika kita ingin mendaftar di sekolah biasa, kita hanya perlu mengisi formulir pendaftaran, membayar biaya administrasi, mengikuti tes masuk, dan lolos. Sedangkan jika kita ingin masuk pondok, orang tua kita harus memasrahkan anak-anaknya kepada pengasuh ataupun jajaran pengurus yang ada di pondok tersebut seacara langsung. Lalu, beliau-beliau akan mendoakan kita dan menganggap kita bukan hanya sebagai seorang murid atau santri, tetapi juga sebagai anak-anaknya.
    • Jika di sekolah hanya ada kurikulum pendidikan, maka di pondok terdapat kurikulum pendidikan, kegiatan dan akhlak. Jarang sekali ditemukan sekolah-sekolah yang mengatur tata krama dan akhlak murid-muridnya hingga ke hal-hal sepele yang terjadi di kehidupan sehari-hari mereka.
    • Spesialnya di pondok itu, selain kita dapat ilmu, kita juga dapat berkah dan berakhlakul karimah.
  3. Motivasi dari Sosok Sahabat
    • Kenapa karakter para sahabat itu berbeda-beda dalam berjuang? Ada sahabat yang sangat keras seperti Umar R. A. Lalu, ada sahabat yang sangat dermawan seperti Utsman bin Affan. Ada pula sahabat yang lemah lembut seperti Abu Bakr As Sidiq. Itu semua karena Allah ingin hamba-hambanya tahu bahwa dalam berjuang, terdapat banyak sekali cara. Dan karakter yang berbeda-beda tidak menjadi pengahalang untuk tetap berjuang di jalan Allah SWT.
  4. Menteladani sifat dan sikap Rasulullah
    • Mengapa Rasulullah selalu mengajarkan kepada umat-umatnya agar terus berjuang? Tidak lain untuk memberi tahu umat-umatnya bahwa hidup di dunia ini tidak akan abadi. Jadi kita harus memanfaatkannya dengan baik.

Begitulah beberapa hal yang dapat diambil dari acara Istighasah Kubra dan Mauidhah Hasanah tahun ini. Acara ditutup dengan doa futuh yang dibacakan oleh Dr. K. H. Mu’tashim Billah. Beliau berkata, bahwa ketika doa ini dibacakan, maka seluruh pintu langit akan dibukakan untuk orang-orang yang hadir di tempat tersebut. Selain itu, doa-doa yang dipanjatkan pada saat itu juga akan segera dikabulkan. Insya Allah.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button