Santri Menulis

Signifakasi Dakwah Via Internet

Oleh : In’am Al-Fajar

Internet siapa yang tidak mengenalnya. Meski mungkin belum semua pernah mencoba menggunakannya, tapi paling tidak pernah tahu. Jaringan komputer yang pertama kali dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969 itu, kini seakan menjadi menu favorit bagi banyak orang di dunia. Sifatnya yang bebas, memungkinkan siapa saja untuk masuk, upload ataupun download atas bermacam informasi dan berita yang diperlukan. Tidak hanya itu, internet pun dapat digunakan sebagai piranti komunikasi yang cukup efektif, seperti layanan komunikasi yang disedikan oleh facebook, friendster, yahoo, google buzz, twitter dan lain sebagainya.

Kebanyakan orang menikmati akses internet dari warung-warung internet (warnet) yang bagai jamur di musim hujan, berdiri dimana-mana. Sebagian yang lain mengaksesnya lewat komputer jinjing (laptop) melalui fasilitas hot spot area yang kini tersebar dimana-mana, ataupun menggunakan fitur beberapa merk handphone yang memang menyediakannya. Internet telah membudaya.

Kemudian tanpa sedikitpun bermaksud menafikkan dampak negatifnya, tidak dipungkiri banyak orang menjadikan internet sebagai sumber ilmu pengetahuan. Karena memang bermacam disiplin ilmu dapat didapati pada sarana ini. Internet kerap dijadikan refrensi utama atas pengambilan bermacam sikap dan pandangan. Termasuk didalamnya referensi untuk bidang ilmu-ilmu keislaman. Kenyataan yang menjadi sebuah keniscayaan dimasa ini.

Kurang Tergarap

Jika boleh jujur, sebanyak pengetahuan penulis ternyata masih begitu jarang kalau tidak dikatakan langka ormas, lembaga dakwah atau lembaga pendidikan Islam yang serius menancapkan media dakwahnya melalui media internet. Kalaupun ada, sedikit sekali benar-benar konsisten up to date menyajikan dakwah lewat media ini. Kebanyakan berita atau artikel yang disajikan telah out of date, artinya seringkali jauh tertinggal jika dihadapkan problematika umat terhadap bermacam peristiwa dan realitas yang sedang terjadi atau berkembang ditengah kehidupan masyarakat. Padahal, betapa banyak orang mengandalkan internet sebagai penjawab segera atas berbagai masalah yang dihadapinya. Termasuk soal fatwa ataupun hukum atas berbagai peristiwa.

Perbanyak Menanam

Internet bak ladang subur yang dapat ditanam apa saja. Setiap orang di seluruh dunia secara free dapat mengupload kesan, opini, ide dan gagasannya. Semakin  besarnya kebutuhan informasi orang didunia pada akhirnya menjadikan berbagai media semakin laris untuk digunakan. Tidak terkecuali media internet.

Dari sini agaknya diperlukan penyegaran pemahaman terhadap strategisnya peran internet dalam kehidupan dakwah umat Islam. Karena tidak dapat disangkal, mendengar kata internet saja, beberapa orang langsung berkata emoh dan merasa sangat riskan. Pesantren sebagai basis pendidikan umat Islam pun sudah saatnya lebih terbuka terhadap masalah penting ini. Sehingga dakwah yang selama ini, masih lebih banyak bersifat billisan dan bilhal dapat lebih diluaskan dan diteruskan hingga bilkitabah (via internet), lewat tulisan-tulisan ataupun video dakwah yang tersebar di media internet. Meski tentu tidak mudah, jalan terjal harus dilalui untuk sebuah gebrakan besar ini.

*Alumni Ma’had Aly 2008, tinggal di Wonosobo

.

Pondok Pesantren Al -Hikmah 2

Pondok Pesantren Al Hikmah 2 berlokasi di dusun Benda Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Membuka beragam unit Pendidikan mulai dari tingkat TK, MI, SMP, MTs, SMA, MA, SMK, MMA, Ma'had Aly, STAIA, AKPER serta Tahfidzul Qur'an. Informasi Lebih Lanjut, Hubungi Kami di (0289) 511 0772 / 432 445

Related Articles

One Comment

  1. kehidupan Adalah…Anugrah utama “Illahi”
    Anugrah kehidupan memberi gambaran kebesaranNYA….buat kita manusia, yang wajib kita syukuri dan hargai..
    Internet adalah kemudahan buat Umat manusia, Justru itu manfaatkan Ia Untuk kesejahteraan diri kita….
    senantiasa kita beringat apa yang kita lakukan, akan d pertanggungjawabkan pada kemudiaan hari….

    Gunakan sebaik2nya karunia Allah SWT kepada kita, halalkan kegunaan Akal hati dan lidah pada perkara yang bakal membawa kecemerlangan diri kita dunia dan Akhirat…
    kita hidup hanya sekali, seperti pergi dan tak kan kembali.
    Berbuat baik dan jangan berbuat jahat sekali2…kewujudan sebagai wadah untuk meningkatkan nilai diri…..
    Walaupun dunia terus maju dengan Teknologi, kita akan terus kekal dengan Akhlak dan jati diri insani…..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button