artikel santriHikmahPesantren KamiSantri MenulisSerambi Pesantren

Pentingnya Memiliki Rasa Sosial dalam Kehidupan Bermasyarakat

Manusia biasa disebut dengan makhluk sosial, yang berarti bahwa manusia memiliki ketergantungan hidup berdampingan dengan orang lain.Hal ini juga dibuktikan dengan pendapat beberapa ahli, salah satunya Aristoteles yang mengatakan bahwa makhluk sosial merupakan zoon politicon, yang berarti menusia dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan berinteraksi satu sama lain.Dikatakan makhluk sosial karena manusia membutuhkan orang lain untuk berinteraksi selain itu manusia juga membutuhkan lingkungan sosial untuk bersosialisasi. Memiliki rasa sosial membuat manusia cenderung untuk membuat kelompok-kelompok yang memiliki kesamaan baik dari ciri fisik, tujuan dan lain-lain. Misalnya siswa cenderung untuk bermain boneka dengan sesama perempuan,bermain bola dengan sesama lelaki, berinteraksi dengan yang memiliki hobi yang sama ataupun profesi yang sama.

Karakteristik manusia sebagai makhluk sosial adalah adanya unsur-untur biologis yang harus dipenuhi seperti dorongan untuk makan, bertahan hidup dan mengembangkan jenisnya. Hal tersebut menggambarkan perkembangan manusia, dimana seorang individu memerlukan orang lain untuk memenuhi kebutuhan dan menggantungkan hidup sebagaimana perannya.Menumbuhkan rasa sosial dan empati pada anak merupakan kewajiban bagi orang tua untuk menanamkan karakter dan nilai-nilai positif, memberikan bekal yang baik agar anak memiliki dasar dan tidak mudah terombang ambing dengan dunia luar serta bisa peduli dengan lingkungan sekitar.

Rasa sosial dan empati merupakan nilai yang positif yang wajib untuk diajarkan kepada anak sejak dini. Dengan menceritakan kisa-kisah yang sarat akan nilai sosial dan kepedulian masyarakat terhadap orang lain seperti kegiatan amal saat ada bencana, memperbaiki jembatan rusak dll. Bisa juga dimulai dengan mengajarkan anak hal kecil tentang berbagi, misalkan pada saat ulang tahun, menjemguk temannya yang sakit, atau membantu orang yang sedang kesusahan tanpa membeda-bedakan tentang ras maupun agama. Menumbuhkan rasa sosial pada anak dapat membentuk sikap solidaritas dan sikap saing tolong menolong pada anak.

Rasa sosial harus dimiliki oleh semua pihak mulai dari orang tua, pendidik, dan seluruh anggota masyarakat unruk menerapkan kepedulian sesuai dengan anjuran diagama masing-msing. Misalkan islam, di dalam Alquran Allah sudah memrinntahkan umat islam untuk selalu berbagi dengan orang yang kesusahan. Allah mewajibkan umatnya untuk melakukan zakat baik seperti zakat fitrah, zakat mal untuk membersihkan harta jika sudah mencapai nishabnya. Allah menitipkan sebagian harta orang lain didalam rejeki kita,sehingga kewajiban berzakat merupakan cara Allah untuk mengajari umatnya untuk selalu mengingat saudaraa-saudara kita yang membutuhkan, terhindar dari sifat seombong, selalu bersyukur. Jika kita enggan untuk membayarkan zakat maka secara tidak sadar kita akan memakan harta atau hak dari saudara kita. Oleh karena itu setiap orang yang memiliki kepedualian sosial hendaknya dijaga dengan sebaik-baiknya.

Rasulullah SAW bersabda yang artinya : Dari Annas r.a dari nabi SAW tidak sempurna keimanan seseorang dari kalian, melainkan sebelum ia mencintai saudaranya (sesama muslim) sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. (HR . Muslim). Berdasarkan uraian tersebut bahwa memiliki rasa belas kasihan terhadap kaum yang lemah (fakir, miskin) sangat dianjurkan dalam menunjang kesempurnaan keimanan seseorang.
Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara manusia dianjurkan untuk hidup rukun dalam artian toodak mudah untuk terpecah belah, seperti sabda Rasulullah SAW: Abdullah bin ‘Umar berkata: Rasululla SAW bersabda : seseorang muslim saudara terhadap sesama muslim, tidak menganiaya dan tidak dibiarkan dianiaya orang lain, dan siapa yang menyampaikan hajat saudaranya, maka Allah akan menyampaikan hajatnya. Dan siapa yang melapangkan kesusahan sesama muslim, maka Allah akan melapangkan kesukarannyan di hari kiamat. Dan siapa yang menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutup aibnya dihari kiamat (H.R Bukhari )     

Dari uraian hadis di atas dapat disimpulkan bahwa sesama muslim adalah bersaudara bahkan ketika mereka tidak salinng mengenal. Orang muslim harus saling menjaga meskipun ada sedikit perbedaan diantara mereka, saling mendukung tidak saling menyakiti dan dan mencari kesalahan antar golongan lain dan tidak membiarkan mereka dianiaya oleh orang lain. Muslim harus membantu memenuhi kebutuhan dan kekurangan dari saudaranya maka saat muslim tersebut sedang memiliki keinginan akan dikabulkan oleh Allah. Melapangkan atau membantu orang yang kesusahan akan ditolong oleh Allah SWT. Muslim juga harus menutupi aib (rahasia atau keburukan ) saudaranya sehingga nanti pada saat kiamat Allah akan menutupi aib-aibnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button