tokoh muslimUncategorized

ILMUWAN MUSLIM BIDANG GEOGRAFI DAN MINERALOGI, AHLI SYAIR DAN PUISI

Kali ini aku mau ngenalin nih ilmuwan Muslim yang bernama Abu Dulaf. Kalian tau ngga ? kalau engga jangan di skip yaaa. Jadi, Abu Dulaf adalah seorang ilmuwan Muslim di bidang Geografi dan Mineralogi, Ahli Syair, dan Puisi. Beliau adalah seorang penggembara sejati yang gemar menjelajahi penjuru dunia. Kegemarannya itulah yang mengantarkannya menjadi seorang yang ahli di bidang sejarah dan geografi. Ia juga mempunyai keahlian dan cita rasa tinggi dalam bidang syair dan sastra sehingga orang-orang pada masanya mengenalnya sebagai ”jago puisi”. Ia diketahui juga mempunyai keahlian khusus dalam masalah logam

Abu Dulaf terlahir dengan nama lengkap Abu Dulaf Mis’ar ibn Al-Muhalhal Al-Kazra, tetapi lebih dikenal dengan panggilan Abu Dulaf. Ia diperkirakan hidup antara tahun 943-952 M. Namun, ada sejarawan yang menyatakan ia hidup 913-942 M.

Menurut beberapa sumber, disebutkan bahwaAbu Dulaf pernah menggebara ke Persia antara tahun 331-341 H. Ia kerap menyebut Abu Ja’far Muhammad bin Ahmad sebagai kolagen dan pendukungnya di Sistan yang memerintah pada tahun 331-352 H/942-963 M. Hal ini dikuatkan keterangan pengarang Al-Fihrist yang menyebutnya sebagai ”Jawwala” alias ”Pengelana Dunia”dan menganggapnya sebagai seorang kerabat yang berkepribadian menarik. Ath-Tha’alibi, di dalam bukunya Yatimah Ad-Dahr fi Mahasin Ahl Al-‘Ashr, menyebutkan orang-orang pribumi Hamadhan yang menjadi murid dan pengikut Abu Dulaf, antara lain Badi’u Az-Zaman (w.398 H/1007 H).

Sebagai seorang mineralogi, Abu Dulaf pernah mempersembahkan dua buah karyanya tentang geografi, termasuk mineralogi kepada pengikutnya yang hingga kini kurang jelas identitas nya. Ia juga memperkenalkan percik-percik pemikirannya kepada kedua muridnya itu. Dari dua karya tersebut, salah satunya menggambarkan perjalanan yang diikutinya bersama rombongan duta duta Raja Turki, Kalin bin Sakhir, yang sedang dalam perjalanan dari Bukhara-Sandabil. Dalam perjalanan tersebut, Abu Dulaf mengutip nama-nama suku bangsa Turki yang dikunjungi nya secara agak rumit.Dari Sndabil ia lalu ke Kila atau Kra di Malaya. Dari Kila, ia berkunjung ke berbagai tempat di India, dan akhirnya sampai di Sistan.

Kisah perjalanan Abu Dulaf dalam salah satu bukunya oleh beberapa peneliti masih diragukan kebenarannya, kecuali perihal perjalanannya dari Bukhara-Sandabil dan Sistan. Lain hal nya dengan buku kedua yang menggambarkan perjalanan Abu Dulaf ke daerah-daerah seperti Persia Barat dan Utara, serta Armenia yang lebih mudah dijamin kebenarannya. Pada buku keduanya, ia juga menguraikan rencana perjalanan yang jelas, detail, dan menarik, yang kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan.

Terbatasnya literatur yang menjelaskan sosok Abu Dulaf, perjalanan hidupnya, dan karya-karyanya, menjadikan sosoknya seolah menjadi misteri jika dibandingkan dengan para ilmuwan lain di masanya. Namanya muncul dalam langit peradaban dunia Muslim, khususnya dalam bidang geografi, lantaran kerap disebut di dalam Al-Fihrits dan Yatimah Ad-Dahr fi Mahasin Ahl Al-‘Ashr. Nama Bu Dulaf juga sering disebut dalam karya-karya ilmuwan yang sezaman dengannya maupun dimasa-masa sesudahnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button