Dawuh Abahhukum islamKhazanahkitab kuningKultum Ramadhan

Tidur Menurut Persepektif Kitab dan Medis

Masih dengan kitab dan guru yang sama, di sini saya akan menuliskan point-point selanjutnya yang telah disampaikan oleh Gus Amma pada pasaran rutinnya dengan kitab Risalatul Mu’awanah. Jika pada kajian sebelumnya sudah tertulis point-point dawuh beliau tentang adab-adab ketika makan, maka di sini kita akan menyimak dawuh beliau tentang tidur.

Tidur merupakan kegiatan yang sudah biasa dilakukan oleh makhluk hidup. Biasanya, tidur dilakukan pada waktu malam, tidak lain adalah untuk mengisi ulang daya baterai kita yang telah terkuras pada pagi dan siang hari. Allah menjadikan malam sebagai waktu tidur, karena waktunya yang panjang. Selain itu, tidur juga merupakan salah satu media untuk menyampaikan mukjizat.

Tapi, tahukah kamu, bahwasannya ada waktu selain malam hari yang memang sangat dianjurkan untuk tidur dan ada waktu-waktu yang justru kita dilarang untuk tidur pada waktu tersebut?

Pertama, waktu yang sangat dianjurkan untuk tidur selain malam hari, yaitu pada siang hari, lebih tepatnya sebelum dzuhur. Tidur pada waktu tersebut dinamakan Qailulah (قيلولة).

Ada perbedaan pendapat tentang waktu qailullah, yaitu antara sebelum dzuhur atau setelah dzuhur. Namun, pendapat yang paling banyak dan sering digunakan adalah pendapat yang pertama, yaitu 20-30 menit sebelum dzuhur. Qailulah tidak dilakukan dalam waktu yang lama, karena memang tujuannya adalah hanya untuk menggantikan waktu qiyamul lail. Jadi sebelum tidur, kita harus berniat untuk qiyamul lail dan mengikuti sunah rasul.

Selain dianjurkan oleh syariat, qailulah atau tidur siang juga berdampak baik bagi kesehatan. Dilansir dari Alodokter, tidur siang memiliki enam manfaat, yaitu:

  1. Meningkatkan konsentrasi dan kewaspadaan
  2. Meningkatkan daya ingat
  3. Memperbaiki Suasana Hati
  4. Meredakan Stres
  5. Menurunkan tekanan darah
  6. Menambah jam tidur

Berikut dua hadits yang menjadi dalil disunahkannya qailulah:

  1. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:

“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam biasa tidur di siang hari, kemudian ia beribadah di malam hari.” (HR. Bukhari no. 2411 dan Muslim no. 2669).

2. Dari Abu Qatadah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata :  “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam pernah bertanya, “Maukah kalian aku ajarkan suatu amalan yang jika kalian melakukannya, kalian akan merasa lebih baik (bugar)?” Kemudian beliau menjawab, “Janganlah kalian meninggalkan tidur qailulah, karena sesungguhnya orang-orang terdahulu selalu melakukan tidur qailulah.” (HR. Ahmad 3:14, Abu Dawud 1327 dan at-Tirmidzi 1214. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Lalu, yang kedua adalah waktu-waktu yang dilarang untuk tidur, yaitu setelah subuh-terbitnya matahari ( حيلوله) dan setelah ashar (عيلوله)

Sangat disayangkan, bagi mereka yang menggunakan waktu subuhnya untuk tidur. Karena, waktu-waktu tersebut merupakan waktu dimana malaikat ditugaskan oleh Allah untuk menurunkan rezeki, bebarengan dengan terbitnya matahari. Selain itu, waktu subuh juga merupakan salah satu waktu yang mustajab untuk berdoa. Seperti yang telah difirmankan Allah dalam QS. Qaaf: 39

وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوْبِ

Artinya: “dan bertasbihlah kamu dengan memuji Tuhanmu (dirikanlah sholat) sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya.”

Begitu juga dengan orang-orang yang tidur setelah shalat ashar. Karena tidur setelah ashar dapat menimbulkan beberapa penyakit, dan juga bisa menyebabkan kegilaaan. Seperti yang diriwayatkan dalam sebuah hadits oleh Sayyidah Aisyah:

رُوِيَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  قَالَ: مَنْ نَامَ بَعْدَ الْعَصْرِ، فَاخْتُلِسَ عَقْلُهُ ، فَلا يَلُومَنَّ إِلا نَفْسَهُ

Artinya: Diriwayatkan dari ‘Aisyah Radhiyallahu anha bahwa Rasȗlullȃh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang tidur setelah shalat Ashar lalu akalnya hilang, maka janganlah dia mencela (menyalahkan) kecuali dirinya sendiri”.

Namun, hadits di atas merupakan hadits dhoif.

Diliput dari Alodokter, tidur setelah ashar memiliki beberapa dampak buruk, di antaranya adalah depresi, tekanan darah tinggi, serangan jantung dan stroke, obesitas dan diabetes.

Berikut point-point dawuh beliau tentang tidur. Untuk kajian tentang adab-adab masuk & keluar kamar mandi dan masuk & keluar masjid akan dilanjut pada kajian selanjutnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button