Tabarak, Surat Wasiat Abah
Sejuta kenangan selalu memenuhi lubuk hati tatkala mengenang sosok Al-Maghfurlah KH. Mochammad Masruri Abdul Mughni. Abah, begitu sapaan Beliau, bisa dekat dengan siapa saja tak pandang siapa pun dia. Termasuk setiap santrinya. Tak pandang tingkat pendidikan dan umur, semua santri merasa dekat dan mendapat perhatian dari Al-Maghfrulah.
Satu diantara hal penting yang selalu diingat oleh setiap santri, adalah wasiat Abah tentang surat Tabarak atau Al-Mulk.
Surat pembuka juz 29 ini berulangkali didhawuhkan Abah untuk dibaca selepas sholat Isya’. Tak jarang Abah tak langsung kondur setelah mengajar, untuk menunggi santrinya membaca surat ini.
Satu harap Abah, seperti sabda Rasulullah Saw, Tabarak bisa menjadi syafaat bagi setiap santrinya. Dan menjadi penyelamat dari siksa kubur yang bakal datang.
Menghafal Tabarak adalah wasiat sekaligus janji setiap santri pada Al-Maghfurlah. Janji yang seperti didhawuhkan Beliau akan tetap bakal Beliau dipinta tanggung jawabnya, bahkan di akhirat kelak. Allahumaghfirlahu Warhamhu Wa’afihi Wa’fu’anhu.
Selain Al-Mulk, abah juga sering memberi ijazah kepada santri – santrinya, dan salah satu ijazah yang beliau berikan pada kami (angkatan 2006) adalah shalawat fatih, shalawat nuril anwar, dan shalawat syajarah an-nuroniyyah,