Agendaartikel santri

Siraman Rohani di Malam Hari Santri

Benda, Al Hikmah 2 Media- Sebagai siraman rohani bagi para santri, Pondok Pesantren Al Hikmah 2 telah menyelenggarakan Istighosah Kubro dan Pembacaan Sholawat Nariyah yang bertempat di Masjid An-Nur Al Hikmah 2, pada Senin, 21 Oktober 2024.

Apa itu Istighasah Kubra?

Sebelumnya, istighosah merupakan salah satu kegiatan rutin yang diselenggarakan di PonPes Al Hikmah 2. Rangkain acara yang ada, meliputi pembacaan selawat, dzikir, tahlil dan doa yang dipimpin oleh salah santri putra yang menjadi tamir Masjid An-Nur, Kang Nasrul. Terkadang, pengasuh PonPes Al Hikmah 2, K.H. Solahuddin Masruri juga turut serta mempin pembacaan dzikir dengan khidmat.

Lalu, apa perbedaan antara istighasah biasa dengan istighasah kubra? Sebenarnya, hanya ada beberapa perbedaan yang mencolok di ke-2 istighasah tersebut. Diantaranya, yaitu jika istighasah biasa hanya membaca kumpulan selawat, dzikir, tahlil dan doa yang tercantum di dalam Kitab مجموعة الاوراد, kitab yang berisi panduan istighasah dan doa-doa. Sedangkan di dalam istighasah kubra, ada beberapa tambahan doa dan selawat, salah satunya adalah sholawat nariyah.

Mengapa sholawat nariyah? Hal tersebut telah dijawab oleh Gus Muhammad Najihuddin, suami dari salah satu dzuriyah PonPes Al Hikmah 2, Ning Yunsyil Afroh. Beliau menyebutkan, bahwasannya terdapat manfaat yang sangat banyak dan keutamaan yang sangat besar jika kita membaca sholawat nariyah. Beberapa diantaranya, yaitu:

لفظ, تنحل به العقد: Beliau menyampaikan, bahwa lafadz ini bisa melepaskan tali-tali belenggu yang barangkali masih mengikat jiwa dan hati kita sebagai santri, seperti sulitnya mendapatkan rizki, susahnya mencerna ilmu yang didapat, dls.

لفظ, و تنفرج به الكرب: Dengan lafadz ini, ditegaskan bahwasannya sholawat nariyah dapat menghapus kesulitan-kesulitan dan kesialan-kesialan yang ada pada diri kita.

لفظ, و تقضىبهالحوائج: Kita semua, khususnya para santri pasti memiliki banyak sekali hajat dan keinginan. Dengan membaca shalwat narriyah, Insya Allah, Allah akan mengabulkannya.

لفظ, و تنال به الرغائب: Kita memang memiliki banyak sekali hajat dan keinginan. Namun, apakah semua hajat dan keinginan kitaitu baik? Disebutkan oleh beliau, bahwasannya Allah akan mengabulkan keinginan-keinginan baik kita.

لفظ, و حسن الخواتم: Kita sebagai umat muslim tentunya berharap akan memiliki akhir kehidupan yang baik. Benar bukan? Maka dari itu, jika kita selalu membaca sholawat nariyah, Insya Allah kita akan meninggal dalam keadaan yang baik (khusnul khatimah), karena semua kesialan dan kesulitan selama kita hidup sudah dipermudah oleh Allah SWT.

Selain tausiyah singkat dari Gus Najih, terdapat juga Mujahadah dari Abah Ahmad Najib Afandi, yang juga merupakan suami dari salah satu dzuriyah, Ning Zubdatun. Didalam mujahadah tersebut, beliau menjelaskan tentang thalabbul ilmi.

“من هو طلب العلم؟” tanya beliau pada santri dalam pembukaannya.

thalabbul ‘ilmi adalah sesuatu yang ada karena adanya Arkanul Muta’allim.” lanjut beliau.

Lalu, beliau menjelaskan Arkanul Muta’allim, yaitu المعلم, المتعلم, العلم, الكتب و المدرسة (Pengajar, orang yang diajar atau murid, buku-buku, dan sekolah atau tempat untuk belajar). Beliau menjelaskan dengan ciri khas ceramah beliau yang humoris dan tidak monoton. Sehingga, para santri pun tidak dibuat jenuh olehnya.

Itulah bukti bakti santri pada negeri dan juga Ilahi. Karena dzikir, tahlil dan doa menjadi salah satu perantara bagi umat muslim untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Check Also
Close
Back to top button