Peran Santri dalam Memajukan Bangsa di Era Milenial
Alhikmahdua-Santri hari ini, atau dapat kita sebut dengan istilah kerennya yaitu ‘Santri Zaman Now” yang berupa bagian-bagian dari generasi-generasi milenial dan tentu saja tidak dapat terlepas oleh ciri dari generasi milenial itu sendiri. Menurut Hasannuddin Ali, dalam bukunya dengan judul Milenial Nusantara yang dimaksud dengan generasi milenial ialah generasi dengan lahiran tahun 1981-2000.
Di era milenial ini, peran santri dalam memajukan bangsan sangatlah berpengruh dan harus kita dukung. Zaman sudah sangat berkembang, dahulu orang-orang berpegian hanya dengan jalan kaki saja, tapi sekarang dengan adanya teknologi canggih jadi cukup dengan menyalakan mesin kendaraan, lalu pergi. Tidak perlu kelelahan dengan jalan kaki, bisa juga sambil menikmati angin dan bisa berpergian dengan jauh tanpa harus takut lelah.
Dahulu juga orang-orang jika ingin berkomunikasi pasti bertemu, sekarang cukup dengan menyalakan ponsel bisa langsung berkomunikasi dan melihat wajah, dan tentunya masih banyak lagi. Tentu dalam peningkatan di zaman ini kita perlu menyikapinya dengan bijak, karena jika tidak begitu zaman itu sendiri akan menggerus dan dapat juga menghancurkan dan tentu saja menghancurkan tanpa menyentuh.
Dahulu santri itu hanya fokus membahas mengenai keagamaan saja dan dengan metode tradisional serta menyalurkan kepada masyarakat dengan cara yang tradisional pula, sehingga pola pikir masyarakat terhadap santri bahwa santri hanya dapat mengurus atau menbahas mengenai agama saja dan masyarakat juga berfikir bahwa santri tidak memberikan pengaruh dan kontribusi dalam bidang politik, ekonomi, serta teknologi dan juga minat masyarakat untuk memasukkan anaknya di pesantren atau dayyah tentu saja berkurang. Di zaman sekarang santri tidak hanya menjadi ustadz saja, namun banyak dari santri sekarang yang memasuki dunia poitik. Guna agar politik menjadi lebih adem serta mempunyai martabat yang tinggi.
Santri milenial harus dapat mengetahui serta mampu menjawab mengenai perkembangan zaman. Seperti beberapa waktu lalu terdapat informasi di media yang begitu mencuri perhatian public bahwasannya terdapat di Pesantren Blitar dan Mojokerto di Jawa Timur ada santri yang berhasil memenangkan kontes robotic di Jepang. Berita itu banyak memotivasi santri yang lain, bagaimana tidak, dengan adanya ajang perlombaan itu bisa membuat santri lain lebih termotivasi. Nah, hal ini yang harus terus dikembangkan oleh para santri sehingga dala keikutsertaan serta peran santri dalam memajukan Negara ini dapat terlhat. Dan ini sangat berpengaruh terhadap keinginan masyarakat sekitar atau juga para petinggi Negara mengenai keikutsertaan santri dalam perlombaan-perlombaan dibidang Nasional.
Sebagai santri jangan hanya mengali ilmu agama sajaa, tetapi juga ilmu-ilmu umum lainnya, Karena jika tidak, negara dan masyarakat nantinya akan diisi oleh orang-orang yang tidak faham agama. Dan jika itu terjadi maka akan terdapat goncangan yang begitu besar dalam kehidupan bermasyarakat serta bernegara. Karena seperti yang kita ketahui sudah banyak masalah di zaman sekarang ini baik sosial maupun pribadi masyarakat itu sendiri. Jadi, santri harus dapat bangkit menjadi agent of change (gerakan perubahan) bagi negara. Guna agar negara dapat lebih maju dan juga santri milenial dapat lebih semangat di era milenial ini.
Santri di era milenial juga sudah melek teknologi, serta dapat membendung atau membatas sebuah paham yang akan merusak citra Agama dan tentunya dapat merusak Negara. Santri di era milenial juga tidak arang memposting sesuatu yang berkaitan dengan negara dan agama, seperti berdakwah dalam media sosial dan juga selalu menshare dan membatasi konten yang bisa merusak citra Agama dan Negara.
Menurut penulis terdapat beberapa hal yang harus santri lakukan dalam mempersiapkan dirinya agar dapat menjadi pelaku dalam sejarah itu sendiri serta serta pelopor dalam kemajuan peradaban di Negara dengan berdasarkan kenyataan yang ada.
1. Pertama, santri harus dapat memiliki kecerdasan intelektual, serta pemahaman dalam menyikapi setiap masalah yang ada
2. Kedua, santri harus dapat mempunyai keteguhan atau keistiqamahan sehingga tahan akan godaan mengenai budaya barat dikalangan pemuda Indonesia. Nah, kedua hal itu akan lahir dari kalangan pemuda di Negara ini dan didalamnya tentu saja terdapat kaum santri. mungkin bahkan tidak dapat menutup kemungkinan bahwa santri yang akan menjadi pelopor negara dengan kemajuannya dibidang masing-masing.