Menggali Secuil Makna tentang Nisfu Syaban

Nisfu Syaban, seperti yang kita tahu merupakan salah satu malam yang sangat agung dan terdapat banyak sekali keberkahan di dalamnya. Hampir seluruh umat islam berbondong-bondong untuk dapat menciduk berbagai kenikmatan yang telah disuguhkan oleh Allah untuk seluruh hambanya. Namun tidakkah kita penasaran, apa saja yang sebenarnya ada di balik Nisfu Syaban dan malam Nisfu Syaban? Lalu, kapan sebenarnya malam Nisfu Syaban itu sendiri?
Seperti yang telah disampaikan oleh pengasuh PonPes Al Hikmah 2, K. H. Sholahuddin Masruri, dalam tausiyahnya, bahwasannya malam Nisfu Syaban jatuh pada tanggal 14 Syaban (malam tanggal 15). Pada malam itu, Allah sedang menawarkan berbagai kenikmatan yang dapat diambil oleh seluruh umat manusia sepuasnya. Berbagai kenikmatan itu dihidangkan oleh Allah bak seorang Raja yang memberikan suguhan kepada para tamu spesialnya. Kita, sebagai hamba Allah dapat menyantapnya hingga puas dan kenyang.
Beliau mengatakan,
“Pada malam ini, semua malaikat sedang berada di bumi, atas perintah Allah. Mereka semua diturunkan ke bumi untuk melayani doa-doa dan permintaan hamba-hamba Allah yang terpilih.”
Mengapa beliau mengatakan hamba-hamba Allah yang terpilih? Karena, tidak semua hamba Allah akan mendapatkan kesempatan ini. Hanya mereka yang terpilih dan masuk ke dalam golongan hamba-hamba VVIP. Mereka, yang tidak akan mendapatkan kesempatan ini adalah orang-orang yang tidak akan dilirik oleh Allah SWT di malam penuh keberkahan ini, seperti orang-orang musyrik, orang-orang yang masih menyimpan dendam di hatinya, orang-orang yang memutus tali silaturahmi, dan orang-orang yang durhaka kepada Allah dan ke-2 orang tuanya. Semoga kita semua tidak termasuk kedalam golongan-golongan yang terancam celaka oleh Allah SWT tersebut. Aamiin.
Selain itu, beliau juga menjelaskan nama-nama lain dari Nisfu Syaban, yaitu:
- ليلة مباركة (Malam yang Penuh Berkah). Tentunya ini sudah tidak asing lagi untuk kita. Karena, pada malam ini, berbagai keberkahan dilimpahkan oleh Allah SWT untuk para hambanya.
- ليلة قسمة (Malam Pembagian). Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa pada malam Nisfu Syaban ini para malaikat diturunkan oleh ke bumi oleh Allah. Mereka ditugaskan untuk melayani dan membagi sajian keberkahan kepada para umat islam.
- ليلة التكفير (Malam Pengguguran Dosa). Salah satu keberkahan yang Allah berikan untuk hamba-hambanya, adalah pengguguran dosa yang tak terkira. Diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi, dalam haditsnya:
تَخَافِينَ أَنْ يَحِيفَ اللَّهُ عَلَيْكِ وَرَسُولُهُ” فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ ظَنَنْتُ أَنَّكَ أَتَيْتَ بَعْضَ نِسَائِكَ فَقَالَ: ” إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يُنَزِّلُ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيَغْفِرُ لِأَكْثَرِ مِنْ عَدَدِ شَعْرِ غَنَمٍ كَلْبٍ
Artinya: Aku pernah kehilangan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian aku keluar, ternyata beliau di Baqi, sambil menengadahkan wajah ke langit. Nabi bertanya, “Kamu khawatir Allah dan rasul-Nya akan menipumu?” (maksudnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak memberi jatah Aisyah). Aisyah mengatakan: Wahai Rasulullah, saya hanya menyangka anda mendatangi istri yang lain. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah turun ke langit dunia pada malam Niue Ayaban, kemudian Dia mengampuni lebih dari jumlah bulu domba bani kalb.” (HR At-Turmudzi).
4. ليلة الإجابه (Malam Peng-ijabah-an). Selain pengguguran dosa, berkah dan nikmat yang Allah sediakan adalah peng-ijabah-an doa atau pengabulan doa dengan cepat. Jadi, kita bisa meminta apapun kepada Allah, bahkan kita juga diperbolehkan untuk meminta kepada Allah agar takdir kita dapat diubah menjadi lebih baik.
5. ليلة الحياة (Malam Kehidupan). Karena keberkahan yang sudah dijanjikan Allah, umat islam tentunya akan berlomba-lomba untuk mendapatkan jatah keberkahan yang lebih dan paling banyak. Mereka akan menghidupkan malam ini dengan membaca Al Quran dan berdzikir. Oleh sebab itu, malam ini disebut juga dengan ‘malam yang hidup‘.
6. ليلة عيد الملائكة (Malam Hari Raya untuk Malaikat). Pengibaratan yang dapat digunakan untuk menggambarkan makna dari nama ini adalah, ketika hari raya tiba, lalu kita menyuguhkan berbagai hidangan untuk para tamu. Namun, mereka tidak ada yang mengambil atau mencicipi makanan tersebut, maka tentunya kita sebagai tuan rumah aan merasa sakit hati dan merasa tidak dihargai. Bukan begitu? Jadi, begitupun dengan para malaikat, mereka akan merasa sakit hati karena keberkahan yang telah dititipi oleh Allah dan akan disuguhkan kepada hambanya justru tidak dicicpi sama sekali.
7. ليلة الشفاعة (Malam Pertolongan). Selain melimpahkan berbagai keberkahan dan kenikmatan yang tak terkira, Allah juga meberikan syafa’ah kepada mereka yang mau menahan semua nafsunya, meliputi rasa lapar, rasa ngantuk, dan rasa malas, untuk bangun dan menghidupkan malam Nisfu Syaban.
Di malam ini, kita juga dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, seperti Salat Maghrib dan Isya berjemaah, Salat Tasbih, Salat Hajat, membaca Surat Yasin 3×, Al Mulk 1, dan Al Qiyamah 1. Memang tidak ada dalil yang menjelaskan kewajiban untuk membaca Surat Yasin, tapi beliau (Abah Sholah) pernah mengatakan, bahwasannya Surat Yasin itu merupakan jantungnya Al Quran, dan betapa dahsyatnya manfaat dari jantung tersebut.
Begitulah isi dari tausiyah beliau, yang semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Semoga juga kita selalu dalam lindungan Allah dan mendapatkan curahan berkah darinya, baik pada malam Nisfu Syaban maupun malam-malam yang lainnya. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin.
Penulis: Agaschia
Sumber Foto: Liputan6.com