tokoh muslim

ASTRONOM MUSLIM KELAHIRAN MAROKO YANG MEMPERKENALKAN ”TEORI GERAK SPIRAL”

Al-Bitruji adalah seorang ilmuwan Muslim di bidang astronomi kelahiran Maroko. Namanya masyhur dalam jajaran astronom besar pada masanya, Ia menulis kitab fi’ Al-Hay’ah. Al-Bitruji adalah murid sekaligus sahabat karib Abu Bakar Muhammad bin Abdul Malik Ibnu Thufayl Al-Qaysi, seorang filsuf, dokter, dan ahli matematika. Penulis Eropa di Abad Pertengahan mengenal Al-Bitruji dengan nama Alpetragius. Al-Bitruji sendiri seorang pengikut ajaran-ajaran Ibnu Thufail.

Al-Bitruji lahir di Maroko (Maghribi) dengan nama lengkap Abu Ishaq Nuruddin Al-Bitruji Al-Isybili. Pada usia matangnya, ia kemudian memutuskan untuk menetap di Sevilla, Spanyol hingga akhir hayat. Teori astronomi Al-Bitruji bisa ditemukan didalam Aristotelianisme yang diprakarsai oleh Ibnu Bajjah, serta astronom Jabir bin Aflah yang memperkenalkan kembali gagasan-gagasan besar hasil formulasi simplicius (abad ke-6 H) yang menyangkut pandangan bahwa sfera-sfera langit (celestial) berputar disekitar sumbu-sumbu yang berbeda sehingga akan menghasilkan pergerakan berbentuk spiral. Karenanya teori ini disebut dengan teori ”Gerak Spiral”.

Karya-karya yang didasarkan pada prinsip-prinsip seperti itu, oleh Al-Bitruji disusun dalam kitab fi’ Al-Hay’ah. Buku ini telah diterjemahkan oleh Michael de Scot. sedangkan edisi kritik terhadap terjemahan buku tersebut diterbitkan oleh F.J. Carmody pada tahun 657 H atau tahun 1259 M. Moshe (Musa) Ibnu Tibban menerjemahkan pula karya tersebut dari bahasa Arab ke bahasa Ibrani. Pada tahun 934 H atau tahun 1528 M, Kalonymos ben David menerjemahkannya dari bahasa Ibrani ke bahasa Latin dicetak di Venezia pada tahun 1531 M.

Dalam bukunya, teori fisik planet-planet, Al-Bitruji mencoba memperbaiki kesalahan-kesalahan sistem ptolemius dengan keterangan yang lebih baik tentang gerakan planet, tetapi kurang dihargai karena tirani pemikiran-pemikiran penganut Aristoteles yang menyatakan bahwa benda-benda langit harus bergerak dalam lingkaran saja. Akhirnya, bersama Az-Zarqali, Nashiruddin Ath-Thusi, dan ilmuwan-ilmuwan Muslim lainnya mengakibatkan sistem Ptolemius tentang astronomi runtuh.

Pada abad ke-13 M, Raja Alfonso X menyusun sebuah tabel astronomi yang keseluruhan isinya disusun berdasarkan sadapan pengetahuan astronomi-astronomi Muslim. Sedikit perubahan hanyalah garis bujur bumi karena yang dijadikan sebagai maridian (seperdua lingkungan besar yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan bumi) adalah kota Toledo. Pada tahun, itu juga diterbitkan ulang buku berjudul ”Treatise on the sphere of sacrobosco”. Tulisan-tulisan Al-Bitruji pun banyak dikutip oleh F.J Caramody dan dikumpulkan dalam ‘Al-Bitruji, De Motibus Coelorum’ (terbit di Berkeley, pada tahun 1952 M).

Al-Bitruji tutup usia di Sevilla, Spanyol, pada tahun 600 H atau 1204 M, Al-Bitruji boleh telah tiada, namun prakarsanya dalam meneliti sfara-sfara langit (celestial) yang berputar di sekeliling sumbu-sumbu yang berbeda yang dituangkan dalam teori ”Gerak Spiral” telah membuka jalan bagi para ilmuwan dan astronom sesudahnya untuk lebih mendalami masalah tersebut.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button