HeadlineSantri Menulis

TENTANG SANTRI

Seorang santri tidak terlepas dari kesederhanaan, kesabaran dalam mencari ilmu. tekadang mereka menciptakan suasana malam menjadi siang. waktu yang seharusnya untuk istirahat mereka gunakan untuk membaca kembali apsahan kitab-kitabnya, menghafal dan bermunajat kepada Allah.

Tak jarang pula mereka menggunakan waktu siang menuntaskan segala akatifitas. lantaran kegiatan mereka yang penuh dan sedikit waktu untuk beristirahat mereka sering merasakan kantuk yang sangat berat, bahkan sampai tertidur saat pengajian di kelas.

Berbagai cobaan, rintangan, dan tantangan harus meraka hadapi. susah senang mereka jalani di setiap hari dengan tekadnya yang kuat dalam menuntut ilmu, yang belum tentu orang lain diluar sana mampu hidup dalam keadaan seperti itu.

Adapun hal yang hendaknya dimiliki oleh santri : pertama, rasa yakin. yakin dalam setiap hal bisa mendorong seseorang untuk brerusaha dengan semaksimal mungkin, karena dari keyakinan itu lahirlah semangat yang membara.

kedua, mempunyai keinginan untuk mencoba. banyak orang merasa takut untuk mencoba, padahal ketika ia berani melangkah, ia akan mendapatkan pengalaman yang sangat berharga. sekalipun itu gagal, itu akan menjadi pengalaman sekaligus pelajaran.

ketiga, memiliki keberanian untuk berbeda dengan yang lain. bukan berbeda dalam hal yang aneh ataupun buruk, namun berbeda untuk menjadi unggul, entah itu dalam hal pengetahuan,agama atau sosial.

Dawuh abah “untuk menjadi pilihan kita harus mau berbeda dari orang lain, lebih baik dari orang lain, dan harus mampu menahan beban yang lebih berat”.

Pepatah mengatakan, jika kita tidak mau menahan letihnya brelajar, maka kita akan merasakan perihnya kebodohan.

Terakhir, berusaha dan do’a. karena ketika berupaya tanpa do’a itu akan kering. dalam setiap hal, usaha slalu menawarkan keberhasilan dan kegagalan. namun kegagalan yang hakiki adalah saat semua sama sekali tidak ada tindakan.

maka yang harus dilakukan adalah berupaya dengan semaksimal mungkin serta diiringi do’a dan masalah hasil serahkan saja kepada Allah. karena sebaik-baiknya keputasan adalah keputusan dari-Nya.

Bersyukurlah jika kita berada dipondok pesantren. karena dilingkungan pesantrenlah seorang dididik untuk berakhlak yang baik, bertutur kata yang sopan, menghormati sesama, dan terjauh dari pergaulan bebas.

Pondok pesantren adalah miniatur kehidupan. maka, jangan sia-siakan kehidupan dipondok pesantren. karena apa yang kita lakukan sekarang adalah baik buruknya kita di masa depan

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button