
Al Hikmah 2, Benda– Lembaga Falakiyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah sukses menyelenggarakan seminar dan pelatihan digital selama dua hari, pada 27-28 September 2025. Berkat usulan dan peran serta Gus Nasyar Alamuddin Masruri, acara yang semula direncanakan di lokasi lain akhirnya bertempat di Aula SMK Wicaksana Al-Hikmah, Ponpes Al-Hikmah 2 Brebes. Gus Nasyar juga berperan aktif menjembatani dan mengumpulkan perwakilan PWNU dari daerah sekitar, seperti Tegal dan Banyumas, untuk turut serta.
Pelepasan Delegasi MQKN 2025
Sebelum pelatihan dimulai, acara diawali dengan momen istimewa berupa pelepasan secara resmi 12 delegasi Khafilah Jawa Tengah yang akan bertanding pada Musabaqah Qira’atil Kutub (MQKN) 2025. Pelepasan ini berlangsung khidmat dan dihadiri oleh seluruh peserta, menandai komitmen PWNU Jawa Tengah dalam mencetak kader unggulan yang tidak hanya menguasai ilmu falak, tetapi juga kompeten dalam bidang keagamaan lainnya.
Pelatihan Digital yang Interaktif
Acara inti kemudian dilanjutkan dengan seminar dan pelatihan digital yang diikuti para santri, pemuda, dan pemerhati ilmu falak. Kegiatan ini digelar dengan tujuan ganda: mengajak generasi muda beradaptasi dengan teknologi Kecerdasan Artifisial (AI) secara positif, sekaligus menegaskan bahwa penguasaan ilmu falak yang kokoh tetap menjadi pondasi yang tidak tergantikan.
Salah satu momen yang paling berkesan adalah ketika pemateri kunci, Kiai Haji Ahmad Izuddin, menyampaikan materinya dengan gaya yang kocak dan menghibur. Meski membahas topik yang kompleks, beliau mampu menyajikannya dengan canda dan analogi yang mudah dicerna, sehingga seluruh peserta tertarik dan antusias mengikuti pemaparan dari awal hingga akhir.
“Kita harus melek teknologi dan memanfaatkan AI untuk kemaslahatan. Namun, kami juga menyampaikan dengan tegas bahwa ilmu falak itu tetap perlu dan tidak tergantikan,” tegas Kiai Izuddin di sela-sela materi yang disampaikannya dengan penuh kelucuan.
Sementara itu, Pak Bustomi, salah satu narasumber yang diwawancarai, lebih menekankan pada aspek edukasi dan regenerasi. “Tujuan kami sederhana, ingin beradaptasi dengan anak muda. Kita kenalkan AI, kita ajak mereka mengulik, tetapi dengan bimbingan dan landasan ilmu falak yang kuat,” jelas Bustomi.
Dukungan Logistik dan Kekeluargaan
Selama acara, seluruh peserta dan panitia menginap di Rusunawa Atas dan Ndalem Atas milik Gus Nidzom yang berada di lingkungan ponpes, menciptakan atmosfer kekeluargaan yang kental. Segala materi pelatihan, termasuk presentasi (PPT), sepenuhnya disiapkan dan disusun oleh perangkat Lembaga Falakiyah (FK) PWNU Jateng.
Kegiatan yang berlangsung interaktif dan penuh kehangatan ini diharapkan dapat mencetak kader-kader muda yang tidak hanya paham ilmu falak secara mendalam dan melek teknologi, tetapi juga mampu menyinergikan keduanya untuk menjawab tantangan zaman.