Zakariya Ar-Razi, Perintis Kedokteran Islam
Ar-Razi dilahirkan pada tahun 846 di Rayy,dekat Teheran,Iran.Nama lengkapnya adalah Abu Bakar Muhammad bin Zakariyya ar-Razi. Di barat, ia dikenal dengan sebutan Razhes. Ia juga sering dijuluki sebagai GALEN-nya Arab. Galen adalah seorang dokter dan filosof Yunani yang sangat terkenal. Sejak kecil, Ar-Razi telah menunjukkkan minat yang besar terhadap ilmu pengetahuan.
Di bidang medis,Ar-Razi mencurahkan segenap pikirannya untuk mendiagnosa penyakit cacar. Dalam salah satu karyanya, Ar-Razi memberikan sebuah informasi yang amat menarik perhatian para peneliti, yaitu tentang small-pox(penyakit cacar). Sehubungan dengan itu,ia pun dianggap sebagai dokter pertama yang meneliti penyakit tersebut. Ar-Razi membedakan penyakit cacar menjadi cacar air(variola)dan cacar merah(rougella).
Ar-Razi juga menulis sejumlah karya. Salah satunya adalah al-judari wa al-hasbah(cacar dan campak),yang kemudian diterjemahkan kedalam bahasa inggris oleh J.Ruska dan diterbitkan dengan judul ar-Razi’s buch:geheimnis de gehemnisse, sejak tahun 1498-1866, al judari wa al hasbah versi bahasa Inggris teleh dicetak sebanyak empat puluh kali. inilah yang memberikan pengetahuan tentang seluk beluk penyakit cacar kepada para dokter Eropa.
Selain memperkenalkan penyakit cacar, Ar-Razi juga melakukan pengobatan khas dengan pemanasan syaraf dan menganggap penting pengobatan penyakit kepala pening. Lagi-lagi,ia adalah dokter pertama yang melakukan kedua hal tersebut. Selain itu,ia juga diduga sebagai dokter pertama yang mendiagnosa penyakit tekanan darah tinggi.
Ar-Razi mengungkapkan tentang kai,yaitu pengobatan serupa akupuntur.Ia memanfaatkan pengetahuannya tentang titk-titik penting pada tubuh manusia untuk pengobatan. Caranya ia menusuk titk tersebut dengan sebatang besi yang pipih dan rucing,yang sebelumnya telah dipanaskan dengan minyak mawar atau minyak cendana.
Selain itu, Ar-Razi juga memaparkan tentang beberapa macam luka,penggunaan kayu pengapit dan penyangga(spalk)untuk keperluan patah tulang, serta injeksi erethal(saluran kencing dan sperma).Lebih jauh lagi,ia menguraikan jenis sakit perut yang disebutnya batr(potong),dan fatg(koyak).ia juga menulis tentang penyakit anak-anak.
Selama hidupnya, Ar-Razi telah mengarang sekitar dua ratus buku ilmiah.salah satu diantaranya adalah al hawi(buku menyeluruh) yang terdiri dari dua puluh jilid.Al hawi pun dianggap sebagai karya terbesar Ar-Razi. Buku ini juga dianggap sebagai intisari ilmu Yunani,Syiria,dan Arab.Kurang lebih setengah abad setelah kematiannya. Buku tersebut baru ditemukan dua jilid,sebelum akhirnya ditemukan lagi beberapa jilid.Karya Ar-Razi tersebut tersimpan di berbagai tempat di Eropa.
Keunggulan karya Ar-Razi membuat kalangan istana kekristenan Eropa menaruh perhatian besar.Keberadaan buku tersebut dirasakan penting bagi para tabib yang ditugaskan untuk menjaga kesehatan para raja. Setelah peristiwa perang salib,raja-raja di Eropa memerintahkan agar semua karya Ar-Razi diterjemahkan dalam bahasa Latin,yang merupakan bahasa resmi ilmu pengetahuan Eropa pada masa itu.
Buku karya Ar-Razi lainnya adalah sebuah ensiklopedi kedokteran yang terdiri dari sepuluh jilid.Jilid kesembilan buku ini diterbitkan bersama al qonun fi’fh-thibb karya Ibnu Sina.Hingga abad XVI,buku tersebut masih dijadikan buku pegangan dasar mahasiswa kedokteran di sejumlah universitas Eropa.Lewat buku tersebut,orang Eropa mulai mengenal kebesaran dan keagungan nama Ar-Razi,seorang dokter muslim.
Selain karya di atas, Ar-Razi juga menghasilkan beberapa karya lainnya,seperti al-thibbur ruhani (pengobatan ruhani), sirrul asrar (rahasia segala rahasia),nafis fi hisbah wal jadari (pengobatan campak dan cacar),dan man la yahdhuruhuth(pengobatan alternatif ketika tidak ada dokter).
Sirrul asrar adalah sebuah buku yang berisi sejumlah percobaan kimia yang pernah dilakukan Ar-Razi,sedangkan man la yahdhuruhuth adalah sebuah buku pengobatan bagi orang-orang miskin.Dalam buku tersebut,Ar-Razi menyarankan jenis pengobatan alternatif,yaitu pengobatan dengan memakai obat-obatan yang berasal dari alam.Setiap tulisan Ar-Razi telah dicoba keabsahan dan kebenarannya lewat eksperimen.
Selain menulis buku,Ar-Razi juga menciptakan berbagai jenis obat. Ia juga berhasil menemukan cara membuat alkohol. Di kemudian hari,penemuan tersebut ditindak lanjuti oleh Arnol Pilinov. Pada abad XIII,alkohol mejadi popular.
Memasuki usia senja, Ar-Razi terserang penyakit katarak.Akibatnya,kedua matanya buta. Ketika beberapa teman menyarankannya untuk mengobati penyakit terseut, konon ar-Razi mejawab,”tidak,aku sudah demikian lama melihat seluruh dunia sehingga aku lelah karenanya.”Ar-Razi wafat pada tahun 925 di kota kelahirannya. Pengabdian dan kejeniusan Ar-Razi diakui dunia barat hingga kini. Ia pun dianggap sebagai tokoh perintis ilmu kedokteran terbesar dari dunia islam.