Seputar Ilmu Falak (1)
Menurut bahasa, falak mempunyai arti orbit atau lintasan benda-benda langit (mada al – nujum). Dengan demikian, ilmu falak adalah ilmu yang mempelajari tentang lintasan benda-benda langit, diantaranya Bumi, Bulan dan Matahari. Mereka berjalan sesuai orbitnya masing-masing, dengan tujuan untuk mengetahui posisi benda-benda langit antara satu dengan yang lain.
Ilmu ini juga disebut ilmu Rashd karena memerlukan observasi (pengamatan). Menurut Howard R. Turner, oleh kaum muslim abad pertengahan disebut ilmu Miiqat, sains penentu waktu, juga dikenal sebagai sains mengenai waktu-waktu tertentu, diterapkan melalui perhitungan matematis dalam rangka menentukan waktu shalat lima waktu, matahari tenggelam, malam, fajar, tengah malam, dan sore.
Ilmu falak dikalangan umat Islam juga dikenal dengan sebutan ilmu hisab, sebab kegiatan yang paling menonjol pada ilmu tersebut adalah melakukan “perhitungan-perhitungan”. Namun demikian menurut penulis, karena dalam ilmu Falak pada dasarnya menggunakan dua pendekatan “kerja ilmiah” dalam mengetahui waktu-waktu ibadahnya dan posisinya, yakni pendekatan hisab (perhitungan) dan pendekatan rukyah (observasi) benda-benda langit, maka idealnya penamaan ilmu falak ditinjau “kerja ilmiah”nya, disebut ilmu falak, tidak disebut ilmu hisab (saja).
Ahmad Izzuddin dalam “ Ilmu Falak”
CV. Tarity Samudra Berlian 2006