Santri dan Perpolitikan Tanah Air
Politik adalah cara seseorang untuk mencari dukungan orang banyak dan membantu orang untuk mendapatkan jabatan. Karena tujuan itulah banyak orang menjadi tega dengan sesama,bahkan teman atau saudara sendiri bisa jadi musuh dan bisa lupa diri sendiri sehingga peluang untuk mengumbar janji palsu terbuka lebar dan jadi sangakt mudah.
Tapi kita juga tidak boleh beranggapan kalau politik itu haram danjangan terlalu membenci politik.Bersikap sewajarnya sajakarena politik itu juga penting untuk mengatur banyak orang dan siapapun bis amasuk dalam politik,termasuk santri.
Kalau santri ingin masuk dalam dunia politik dia harus tahu dulu tnttang politik.Sebagian santri ketika menghadapi politik harus diseimbangkan dengan agama yang idealis dan dunia realita.Ketika ingin menjadi kita harus punya iman yang kuat dan menjadi orang yang cerdas.Apabila manusia salah itu wajar karena manusia pasti ada salahnya.Akan tetapi kalau mengumbar janji dan tidak di tepati itu suatu dosa besar.
Karena itu seorang pemimpin harus punya prinsip yang kuat terutama dalam menegakan kebenaran. Pemimpin juga harus tau sejarah agama terutama sejarah Khulafahur Rosidin.yaitu para Kholifah yang menjadi pemimpin sepeninggal Rosulullah Saw.Sntri harus tahu betul tentang sejarah agama islam agar tidak mudah terbawa lingkungan yang kotor.Besok yang akan di masukan ke dalam surga lebih awal ada 7 golongan,salah satunya adalah pemimpin yang adil dan bijaksana.
Apakah santri mampu berpolitik?
Kalau berbicara mengenai kemampuan santri untuk berpolitik,tidak bisa digadai kepercayaan kita. Karena santri sudah diajarkan untuk hidup bermasyarakat.Dalan kajian kepesantrenan juga di ajarkan tentang Kemasyarakatan,Kebangsaandan Pemerintahan,seperti yang sudah ada kajian di dalam kitab izhotun nasiin.
Hal ini terbukti nahwa lulusan pesantren dapat berkiprah di dunia politik, bahkan bisa menyatukan pluralisme bangsa indonesia,karena indonesia merupakan negara dengan tingkat pluralitas atau kemajemukan yang sangat tinggi.
Krena indonesia kerap di anggap sebagai laboratorium ideal bagi kajian pluralisme,sehingga perbedaan tersebut merupakan modal kekuatan yang dapat membawa kepada kemaslahatan bangsa.