Perjalanan Almaghfurlah KH.Muhlas Hasyim,MA (Abah Muhlas)
Abah Muhlas Hasyim lahir di Desa Winduaji Kec.Paguyangan Kab.Brebes, adalah putra dari pasangan H.M Hasyim dan HJ. Khoeriyah. Beliau adalah putra kedua dari 14 bersaudara, yang 10 saudara seayah-seibu dan yang 4 saudara seayah saja. Beliau lahir 7 Oktober 1963, tahun 1969 hingga 1957 dan sejak umur 6 tahun beliau bersekolah di SD Winduaji 01 dan sejak umur itulah beliau tiap sore dan malam harinya aktif mengaji pada kyai Muzni dan kyai Syueb Nuh.
Setelah lulus SD beliau melanjutkan sekolah di SMP Bustanul Ulum Bumiayu tapi hanya sebentar saja karena merasa tidak betah dan ingin belajar di pondok pesantren. Pada tahun 1974 abah di antar ke ponpes Syamsul Huda Leler Randegan Banyumas yang sekarang sudah di ganti nama menjadi Attaujieh El-Islamy, kurang lebih 10 tahun.
Sistem mengaji di pondok Leler adalah salaf dengan sorogan dan bandungan penguatan ilmu alat, fiqih dan tasawuf dari jenjang mubtadi sampai muntahi, kitab yang biasa di ajarkan di sana pada waktu itu adalah Jurumiyah sampai Ibnu Aqil di bidang ilmu alat, Safinah sampai Fathul Wahab di bidang ilmu fiqih dan ihya Ulumudin di bidang tasawuf.
Adapun kitab yang di jadikan wiridan olek KH.Hisyam Zuhdi adalah Ibnu aqil,Jalalain dan Ihya.Adapun para kyai leler pada masa itu yang mengajar abah adalah KH.Hasyim Zuhdi (pengasuh) , KH .Zabidi zuhdi, Kyai Umar, Kyai Fatawi, Kyai Yunus, Kyai Humedi.
KH.Hisyam Zuhdi (mbah hisyam )merupakan sosok kayai yang karismatik. hampir semua kyai di banyumas pernah bertabarukan dengan beliau dan banyak dari murid beliau yang menjadi ulama besar seperti abah Muhlas.Mbah Hisyam juga terkenal tegas dalam mendidik para santri santrinya agar selalu tekun dalam belajar.
Suatu hari ketika waktunya mengaji, para santri masih ada di dlam kamarnya. Tak segan segan Mbah Hisyam melempari jendelanya dengan batu bata berkali kali agar para santri segera berangkat. Abah Muhlas pernah menceritakan tentang gurunya Mbah Hisyam ketika membaca kitab sampai keluar darah dari matanya.
Mbah Hasyim juga menekan santrinya agar tidak tertarik dengan mempelajari ilmu ilmu hikmah atau perdukunan. Beliau khawatir ilmu ilmu itu tersebut akan menyebabkan malas belajar ilmu syariat untuk para santrinya. bahkan beliau melarang santrinya yang di ketahui puasanya tadi sebagai salah satu amalan ilmu hikmah.
Abah muhlas adalah santri kesayangan Mbah hisyam .suatu ketika aqbah pernah di panggil oleh mbah hisyam ke kuburan . tidak ada angin tidak hujan ,setelah sampai mbah hisyam langsung memukuli abah berkali-kali, namun abah tetap diam tanpa menjawab meskipun dengan pertanyaan ‘kenapa’
Dari situlah konon pukulan mbah hisyam kemudian menjadi wasilah difutukiyah ilmu kepada abah. ternyata mbah hisyam sedang menguji ketaatan dan kesantrian abah pada saat itu.dikatakan bahwa salah satu futuhnya seorang santri adalah menerima apapun yang di lakukan kyai padanyameskipun tanpa alasan,
Pada tahun 1984 beliau di perintah gurunya (mbah hisyam)untuk menuntut ilmu di makkah 1985-1987 abah masuk Mahad al azhar i’dadi (setingkat MTs ) lalu 1987-1989 beliau melanjutkan ke maahad al-azhartsanawi(setingkat aliyah).
Setelah tamat beliau melanjutkan kuliah S1 tahun 1989-1994 di jurusan syariah wal qonun di universitas al-azhar kairo .setelah lulus dengan predikat sangat memuaskan (cumlade) beliau langsung melanjutkan kuliah S2 (1994-2000) pada program studi siysasah syari’ah di universitas yang sama .
Demikian pemahaman abah sangat luas. beliau paham betul tentang pelajaran umum sangat luas.beliau paham betul tentang sejarah dari masa rosulullah para sahabat, masa dinasti, hingga sejarah romawi bizantium. setelah abah menyelaseaikan program masternya beliau sering di tawari jabatan di bank indonesia, kedinasan pemerintah, PNS, dan lain-lain.
Namun tidak satupun yang beliau terima hanya satu, yaitu menjadi menantu KH.Masruri Abdul Mughni (abah yai) bahkan menurut cerita saat di tawari menjadi menantu abah yai beliau tidak berpikir panjang dan langsung mengiyakan .
Padahal pada masa itu tidak ada gaji pasti untuk mengurus pesantren terbesar se-jawa tengah itu dan tak ada jabatan mentereng yang akan beliau dapat.namun begitulah tawadhunya abah, lulusan terbaik mesir mau mengajar dan membimbing masyarakat dan santri di kampung terpencil.
Kegemaran membaca abah sangat luar biasa.beliau sering menceritakan kondisi negara-negara seperti prancis, Tusnia, Yaman, dan Mesir. abah Muhlas juga di kenal sebagai kyai yang hanya fiqih ,namun hafal al quran dan juga tafsirnya. keilmuan beliau tersimpul 3 aspek, yaitu ilmu lughah, ilmu ushuluddin, dan ilmu syahriah,
Beliau selalu menekankan para santri agar bisa jelas dan indah dalam menuturkan kata kata. karena menurut beliau, salah satu kemukjizatan besar adalah pada segi bahasanya. tak terhirung jumlah syair arab yang sudah abah hafal, yang sering beliau lantunkan ketika menerangkan suatu masalah.
Pada ahir hayatnya beliau, hampir sehari penuh abah mengajar dan mengaji bersama santri-santri. di mulai dari pengajian pagi kitab Tafsir Jalalain (pukul 06.00-07.00) , sampai pengajian kitab ihya ullumudin karya imam Al Ghozali (pukul 22.00-23.00), di samping itu beliau juga mengisi pengajian -pengajian tinggi di sekolah maupun maahad ‘aly alhikmah2 dari kitab jauharul maknun( balaghah), al itqan fi ulmil quran (ilmu al quran ) dan an-nabaul azhim( mu’jizat al’quran).
Hampir setiap waktu beliau mengabdikan diri pada ilmu,hingga pada hari sabtu,14 november 2020 abah memenuhi panggilan alllah swt, beliau kembali menghadap allah swt pada usia57 tahun
allah yarham..