Al Hikmah 2 Media- Banyak dari kita yang salah dalam mengetahui bacaan ketika sujud dan ruku’. Sebagian besar menganggap bahwa ketika sujud dan ruku’ wajib membaca subhanallah wa bihamdih. Namun tahukah kamu, bahwa kedua bacaan tersebut merupakan sunnah dan kewajiban yang sebenarnya adalah tuma’ninah? Sebelum menjelaskan sebab kesunahan dua bacaan tersebut, alangkah baiknya jika kita mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan tasbih dan tahmid. Betul begitu, bukan?
Menurut Wikipedia, Tasbih merupakan dzikir yang dapat diucapkan, baik didalam salat maupun tidak. Sedangkan, Tahmid merupakan ungkapan atas rasa syukur atas karunia Allah SWT. Keduanya merupakan sesuatu yang sangat luar biasa, karena nabi sendiri juga selalu mengamalkannya. Telah diriwayatkan dalam sebuah hadits dari An-Nasai dalam Al Kubro 9: 44:
قال رسول الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ قَرَأَ آيَةَ الكُرْسِيِّ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ مَكْتُوْبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُوْلِ الجَنَّةِ اِلاَّ اَنْ يَمُوْتَ, ثم يقرأ سُبْحَانَ اللهِ و اَلْحَمْدُ لِلَّهِ و اَللهُ أَكْبَرُ
Artinya: Siapa membaca ayat Kursi setiap selesai shalat, tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian. Lalu ia membaca, Subhanallah (Maha Suci Allah), Alhamdulillah (Segala Puji bagi Allah), dan Allahu Akbar (Allah Maha Besar).
Lalu, Rasulullah mengatakan:
تُسَبِّحُونَ وَتُكَبِّرُونَ وَتَحْمَدُونَ دُبُرَ كُلِّ صَلاَةٍ
Artinya: “Bacalah kalian semuanya tasbih, takbir dan tahmid setiap selesai salat” HR. Abu Hurairah RA.
Maka, dari kedua hadits tersebut, sudah jelas bahwasannya dua kalimat di atas memang sangat dianjurkan untuk dibaca, bahkan ketika salat. Untuk memperkuat pendapat ini, ada sebuah kisah yang diceritakan oleh Rabi’ bin Nafi’ dari ‘Uqbah bin ‘Amir RA, berkata, “Ketika turun ayat “Bertasbihlah kamu kepada Tuhanmu yang Maha Agung”, Rasulullah SAW lalu bersabda, “Jadikanlah bacaan itu dalam setiap ruku’mu”.
Penulis: Matcha
Sumber Kitab: Fiqh Tradisionalis ‘Jawaban Pelbagai Persoalan Keagamaan Sehari-hari’.
