Perdana! Kilas Balik Abah Masrur
BENDA_ Dalam memeringati haul abah ke-4, Pon. Pes. Al-Hikmah 2 mengadakan acara perdana yaitu mengenang sosok abah Masruri, melalui cerita yang dilontarkan oleh teman sejawat dan salah satu dari santrinya.
Tepatnya pada malam Rabu (13/15) ba’da jama’ah isya di Masjid An-Nur. Sekitar 4000 santri menyimak dengan khusyuk.
Acara dimulai dengan sambutan dari Abah Sholahudin Masruri, selaku ketua Yayasan Pon. Pes. Al-Hlkmah 2 sebagai putra sulung, dimoderatori oleh Dr. KH. Najib Affandi dan sebagai narasumber yaitu H. Khofas, selaku teman kecil Abah dan KH. Abdul Chamid, selaku santri Abah.
“ Abah Masruri adalah sosok yang wira’i, zuhud, demokratis namun tegas dalam pendirian dan beliau adalah diplomat ulung, Beliau juga tidak mengenyam pendidikan sarjana, tapi mampu berdedikasi layaknya Profesor” tutur Abah Sholah disela sambutanya.
Abah Masruri juga aktif dalam organisasi umum dan keagamaan seperti, ketua MOI seumur hidup, ketua ISMI, rois suriah, penggagas Islamic Center di Bumiayu, pengurus Masjid Agung Jawa Tengah.
Sebagai narasumber H. Khofas tidak berkisah panjang lebar mengenai beliau, H. Khofas mengaku tak kuasa membendung air mata jika terlalu kompleks menceritakan teman kecilnya. “ Abah Masruri adalah sosok yang tekun dan pengertian, dibuktikan setelah saya dan beliau lulus SR (Sekolah Rakyat, sekarang SD) beliau melanjutkan nyantri di Rembang, sedangkan saya malah hanya dirumah saja. Setelah lulus dari Rembang, beliau mengajak saya untuk ikut nyantri di Tambak beras. Disana beliau dipercaya sebagai pembimbing santri dari Bumiayu. Ketika kami salah beliau akan sangat tegas menegakkan hukuman, tapi ketika kami sakit beliau akan sangat menghawatirkan kami. Begitulah sosok beliau yang sungguh luar biasa” kenang H. Khofas dihadapan para santri.
Ribuan santri menyimak dengan penuh kekaguman sembari sesekali menulis di agenda masing – masing jika ada perkataan yang penting.
H. Abdul Chamid sendiri resmi menjadi santrinya Abah Masruri sejak tanggal 1 Januari 1969. Beliau banyak berkisah mengenai sosok Abah yang ia pahami ketika nyantri di Al-Hikmah. “Abah Masruri merupakan sosok orang tua yang penuh kasih sayang, penuh kehalusan , ulet, sabar, berjiwa pemimpin, kharismatik, dan sosok yang sangat berhati – hati dalam menghukumi perkara agama” paparnya dengan penuh semangat.
“ Ketika beliau akan berpidato, beliau selalu membawa kitab sebagai rujukan walau menurut kami beliau itu sudah paham betul isi dari kitab tersebut. Lalu beliau akan membuat konsep pidato yang akan disampaikan dengan matang, sehingga akan mengena dan terkenang, itulah salah satu contoh sikap hati – hati beliau. Beliau juga berpesan, dengan ta’dzim dan hidmah maka ilmu akan mengalir” kenang H. Chamid yang mendapat sambutan antusias dari para santri, sekaligus menutup penuturannya mengenai abah.
Dipenghujung acara Gus Najib menambahkan bahwasannya, masih banyak mutiara tersimpan yang perlu digali terus. “Ketika kamu ingin menjadi orang besar pahami fakta sejarah orang besar untuk dijadikan suntikan semangat. Pahami dengan membaca biografi mereka” pesan Gus Najib kapada para santri Al-Hikmah 2.
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab dari para santri. Benang merah dari sesi ini mengatakan, bahwa Abah selalu mengedepankan mengajar dibanding agenda yang lainnya.