Lihat Acara Masak-Masak Saat Puasa
Apakah puasa saya batal atau makruh, karena ketika puasa saya sering nonton acara masak-masak di televisi ? (Mar’ah – Songgom)
Mba’ Mar’ah di Songgom, dalam kitab-kitab fiqih yang membatalkan puasa itu adalah makan, minum dan jima’. Jadi kalau melihat orang makan dan minum bila ia (orang yang sedang puasa) tidak ikut makan dan minum ya tidak batal puasanya.
Kemudian apakah makruh, nah ini dalam kitab-kitab fiqih – memang adabnya orang puasa hendaknya menyibukkan diri dengan baca Al-Qur’an, menyibukkan diri dengan dzikir, menyibukkan diri dengan shalat, jadi tidak sibuk dengan televisi, karena sebagian ulama mengatakan bahwa melihat aurat orang atau sibuk hanya urusan makan saja, itu bagaimana ia akan ingat dengan Allah Swt. Bagaimana katakan jiwa puasanya, karena jiwa puasa kan agar orang itu sayang kepada fakir miskin , sayang kepada orang yang menderita.
Kalau yang dilihat masak-masak terus, pikirannya ya tidak mungkin berpikir bagaimana deritanya orang yang menderita, bisa-bisa faidah, rahasia puasa falsafahnya puasa itu akan hilang, karena kita hanya melihat makanan-makanan yang lezat terus menerus seperti itu.
Karenya itu dalam kitab-kitab fiqih termasuk Minadabis Syiyam, hendaknya jangan menyibukkan diri dengan selain ibadah dengan Allah Swt. Karenanya saran saya dari pada didepan televise, di depan Al-Qur’an akan lebih baik.
Sehingga nanti puasanya akan lebih berarti dan puasanya akan sampai pada sirrinya puasa atau rahasianya puasa. Jadi rahasianya puasa kan antara lain kan la’allakum tattaqun. Kalau demikian tidak akan memperoleh la’allakum tattaqun kalau dimuka televisi terus. Apalagi mikirin masakan terus.
Jadi saran saya, persoalan apakah makruh atau tidak, kalau tidak makan minum ya tidak.
Hanya saja dari sisi faidahnya puasanya akan hilang, sirrinya puasanya, termasuk falsafahnya puasa akan hilang, kalau Mba Mar’ah di depan televisi terus. Ya pegang qur’annya lah, syukur seterusnya, sehabis bulan ramadhan pun masih pergang al qur’an. Saya kira yang terkait masalah hokum seperti itu.
Tapi kita bicara tentang asraru as syiyam. Rahasia puasa seperti diungkapkan oleh Imam Ghazali dalam Ihya Ulumuddin terutama sekali dalam kitab-kitab seperti An-Noshoiud diniyah.
—disadur dari Dialog Interaktif bersama Al-Maghfurlah KH. Masruri Abdul Mughni, Agustus 2011
Terima kasih pencerahannya,menambah pengetahuan saya,