Kurang dari Sehari, 1000 Bait Sukses Dinadzamkan

Madrasah Muallimin Muallimat (MMA) menggelar  khataman Alfiah  dan ‘Imrithi, Sabtu (3/6). Kurang dari sehari,  seribu bait kitab  nahwu sharaf karangan Syaikh Muhammad Jamaluddin ibnu Abdillah ibnu Malik al-Thay itu, sukses dibawakan oleh siswi kelas akhir Muallimin Muallimat. Selain Alfiah, haflah  juga menampilkan pembacaan Imrithy karya Syeikh Yahya oleh kelas dua MMA.

Tidak seperti sebelumnya, peserta khataman Alfiah mulai tahun ini adalah siswa MMA kelas enam. Sedangkan kelas lima, yang  sebelumnya selalu tampil di khataman ini dalam waktu dekat dijadwalkan akan mengikuti kegiatan BSK di Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah.

Tidak kurang 15 siswi kelas enam mengikuti khataman Alfiah Ibnu Malik. Bait per bait dibacakan dengan fasih dan lancar. Iringan musik dari orgen menambah semarak khataman yang bertempat di Gedung Serba Guna Pesantren. Peserta khataman tampil dalam posisi berdiri. Dapat dibayangkan, berapa lama mereka mesti berdiri, untuk membacakan nadzam berjumlah hampir 1000 bait. Sesekali para peserta merubah formasi barisannya dan pemegang mikrofon.

Khataman yang dimulai usai dhuhur itu dibuka konvoi kecil-kecilan dari masjid An-Nur. Seluruh peserta khataman Alfiah diarak dengan tabuhan rebana menuju Gedung Serba Guna (GSG). Tidak sedikit dari walisantri yang ikut rombongan konvoi ini. Sampai di pintu GSG , tempat acara dilangsungkan, rombongan peserta berhenti sejenak. Satu persatu peserta baru bergegas ke panggung acara, saat nama mereka secara berurutan dipanggil oleh pembaca acara. Hadirin yang sebelumnya telah berada di GSB, tak melewatkan momen untuk memotret para peserta saat berjalan menuju panggung acara. Silau-silau jepretan kamera pun tak bisa terhindarkan.

Dan akhirnya, bait-bait kitab ringkasan Nazhom al-Kafiyah al-Syafiyah itu mulai diperdengarkan. Nyaris tanpa jeda hingga mendekati pukul 16.30, mendekati  bait ke-800, pembacaan ini baru diistirahatkan. Acara selanjutnya diisi dengan penampilan kelas dua MMA yang membacakan nadzam ‘Imrithi, satu kitab nahwu dan shorof yang dalam tingkat pembelajaran bisa disebut                 ” adik” dari alfiah ibnu malik. Tak kalah lancarnya, dengan iringan organ yang rancak, siswa-siswi kelas dua ini dengan lancar mendendangkan setiap bait Imrithi. Hingga setengah jam sebelum adzan maghrib terdengar, pembacaan Imrithi pun bisa selesai.

Usai jeda maghrib dan Isya’, acara khataman kembali dilanjutkan. Dan disanalah puncak kegiatan seharian itu terjadi, saat 15 peserta khataman kelas enam menuntaskan bacaan Alfiahnya. Hadirin di GSB pun memberikan tepuk tangan tak habis-habisnya. Kelegaan pun nampak terlukis jelas dari para siswi peserta khataman.

Serunya Sesi Tanya Jawab

Setelah selesai pembacaan, oleh panitia acara para peserta khataman diminta tetap berada di panggung acara. Selain kelas enam, kelas dua MMA pun ditempatkan disana. Mulailah sesi tanya jawab. Kelas enam dengan bahan pertanyaan dari kitab Alfiah untuk nahwu dan Fath Al-Mu’in untuk fiqhnya, sedangkan kelas dua MMA dengan kitab Imrithy untuk nahwu dan kitab fath al Qorib untuk kajian nahwunya.

Tanya jawab berlangsung seru. Tak hanya wali santri mendapat jatah untuk bertanya, beberapa alumni bahkan adik kelas pun ambil bagian. Saking serunya, beberapa pertanyaan fiqh, lantaran munculnya jawaban yang tak sama oleh peserta khataman sendiri mesti ditashih jawabannya oleh para asatidz termasuk oleh Kepala Madrasah, DR. KH. Najib Afandi, MA.

Mendekati pukul 22.00 WIB, sesi tanya jawab pun ditutup. Estafet acara khataman pun kembali berlanjut. Ust. Mas’ud Sya’roni mewakili kepala Madrasah tampil di depan hadirin untuk membacakan hasil belajar siswa dan siswi MMA. Secara berurutan,  hasil belajar dari kelas SP hingga kelas enam diumumkan, termasuk nama siswa dan siswi yang memperoleh prestasi kelas, siswa teladan, terbaik mukhafadhoh perorangan, terbaik mukhafadhoh perkelas, terbaik munaqosyah dan lain sebagainya.

Sebagai penutup acara khataman itu, mau’idhoh oleh KH. Abdul Hamid dari Karang Luwas Banyumas. (JA)