Benda, Al Hikmah 2 Media- Sebagai bukti bakti para putra dan putri, juga untuk mengenang kepulangan Sang Ummi ke pangkuan Ilahi, PonPes Al Hikmah 2 telah menyelenggarakan Haul Ummi Adzkia ke-28, pada Senin, 09/12/2024. Acara ini berjalan dengan khusyu’ di Masjid An-Nur, dengan kehadiran jajaran dzuriyah, dewan guru, serta seluruh santri putra dan santri putri PonPes Al Hikmah 2, PTQ Al Hikmah 2, dan Rubath Al-Musyarof.
Sebelumnya, apa itu ‘Haul’? Menurut Wikipedia, Haul merupakan tradisi peringatan kematian seseorang yang diadakan setahun sekali dengan tujuan mendoakan ahli kubur agar semua amal ibadah yang dilakukannya diterima Allah sekaligus mengenang keteladanan semasa hidup dari tokoh yang diperingati tersebut. Biasanya, tradisi ini dirayakan di pondok-pondok pesantren atau lembaga-lembaga pendidikan yang menganut sistem yayasan.
Di PonPes Al Hikmah 2, haul biasanya digelar selama dua sampai tiga hari. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk bakti para dzuriyah dan santri kepada para pendiri. Rangkain acara yang diselenggarakan pun tentunya tidak berbeda jauh dari tujuan haul itu sendiri, yaitu mendoakan ahli kubur dengan khataman dan tahlil juga mengenang keteladanannya melalui sambutan dan tausiyah dari keluarga. Pada acara Haul Ummi Adzkiya ini, sambutan dan tausiyah datang dari Abah Sholah, selaku anak sulung dari Ummi Adzkia dan pengasuh PonPes Al Hikmah 2 saat ini.
Di dalam sambutan dan tausiyah singkatnya, Abah Sholah menceritakan seputar hal tentang Ummi Adzkia dan menyampaikan keteladanan yang dapat diambil dari beliau. Diceritakan bahwasannya beliau lahir dalam keadaan yatimah atau tanpa sosok seorang ayah. Dahulu, beliau sempat dibuang ke tempat sampah saat beliau masih bayi. Bukan karena kebencian atau tidak adanya rasa kasih sayang, tapi karena untuk menolak bala, karena kakak-kakak beliau sebelumnya meninggal saat masih kecil. Beliau juga menyampikan, betapa hangat dan penyayangnya sosok Ummi Adzkia. Beliau seringkali memamerkan baju yang baru dibelinya kepada masyarakat, agar mereka menginginkan baju tersebut. Lalu, dengan senang hati beliau memberikannya secara cuma-cuma.
Itulah beberapa suri tauladan yang dapat diambil dari sosok Ummi Adzkia. Kehangatan yang beliau berikan semasa hidupnya merupakan bukti kasih sayang seorang ibu kepada putra putrinya. Sehingga, putra putri beiau tumbuh menjadi sosok yang cerdas dan memberikan kebaikan kepada orang lain.
Penulis: Santri Banat