Eksotisme Tanah Sebrang (Borneo)
Oleh : Ibrahim
Hem indahnya kampung Entinuh, kampung Entinuh merupakan bagian dari desa Engkahan, kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
Dusun Entinuh merupakan sebuah perkampung yang jaraknya sekitar 30 menit dari perbatasan NKRI dan negara tetangga, kehidupan sehari-hari masyarakat di sana adalah para petani.
Baik petani ladang atau petani yang mengarap kebun karet, lada, koko (coklat). Seperti umumnya daerah Indonesia lainnya masih banyak yang belum terekspos tentang keindahan alam dusun Entinuh, apalagi tetang budaya masyarakatnya yang terdiri dari suku Melayu dan Dayak. bicara tentang budaya kedua suku itu merupakan suatu hal yang menarik untuk disimak, karena kedua suku itu memeiliki beraneka ragam budaya. dari adat begawai (ritual abis panen masyarakat dayak) sampai acara panjat pinang, zapin dan banyak lagi kegiatan masyarakat yang bisa dikembangkan untuk menarik wisatawan kesana.
Apalagi kalau ada musim duren merupakan saat yang menyenangkan, waktu dulu penulis masih dirumah masih ingat bagaimana waktu musim duren orang sana pasti banyak yang membuat podok kecil untuk menunggu buah duren yang jatuh dari pohon nya, rasa duren yang matang lansung dari pohon beda sekali dengan duren yang hasil peraman (dipetik) lezatnya.
Tiap musim duren pasti akan banyak mucul warung dadakan yang menjual mie, batu bateri untuk para pemburu buah duren. Bayangkan ajj hutan yang sepi tiba aja jadi ramai bila telah tiba musim duren.
Tradisi ini mulai udah ada semenjak penulis masih bayi. Tradisi itu merupakan suatu yang menarik apalagi kalau di jadikan acara wisata alam. Itu pun kalau ada yang mau promosi. Maklum akses tentang masyarakat perbatasan sangat sulit di ekspos. Paling-paling kalau ada ribut tentang caplok-caplok tentang perbatasan baru kita akan melihat banyak berita tentang membahas daerah perbatasan.
Salah satu hal yang menarik lagi tentang tradisi masyarakat disana. bila musim kemarau telah tiba banyak dari masyarakat yang mencari ikan dengan peralatan ngayang (senjata tradisional) sambil nyelam, dan banyak juga masyarakat yang mencari emas dengan alat dulang tradisional. hal ni juga sangat menarik untuk dijadikan sebagai promosi budaya daerah sana.
Dengan hasil alam yang sangat melimpah seharus nya daerah perbatasan bisa dijadikan sebagai pusat promosi kebudayaan, wisata, dan ekonomi. udah menjadi rahasia umum kalau sebagian besar hasil bumi orang-orang perbatasanΒ banyak lari ke negara tetangga. disinilah peran pemerintah baik pusat maupun daerah bagaimana mereka harus memberdayakan masyarakat yang ada perbatasan sehingga masyarakat yang ada disana bisa dijadikan contoh ekonomi ke rakyatan yang mandiri dengan menfaatkan hasil alam nya yang melimpah.
*Alumni Ma’had Aly Al-Hikmah 2008, tinggal di Kalimantan Barat
sumber gambar :Β dephut.go.id
sumber tulisan : br4m.blogdetik.com