Lagi! Mahad Aly Khatam Risalah Mustahadhah

Mahasiswa Mahad Aly mengkhataman kitam Risalah Mustahadhah Selasa (18/03) malam tadi, Ust. Adib Masngad sebagai pengaji kitab tersebut menyampaikan, bahwasanya beliau dapat ijasah langsung oleh mualif kitab tujuh belas tahun yang lalu, Ahmad Ushtukhri Irsyad Sarang.

Kitab yang menjelaskan kewanitaan seperti haid, nifas dan istikhadhoh, diselesaikan oleh mualif kitabnya pada tanggal 18 Shafar 1418 H. “Baru 17 tahun kemarin saya diijazahkan kitab ini langsung dari sang penulisnya”, tutur dosen asli Rembang yang berdomisili di Cilacap.

Setelah khatam kajian akan berlanjut pada halaman pertama kembali, sehingga khataman malam tadi bukan khataman yang pertama kalinya. “dua tahun yang lalu kita menghatamkan kitab tersebut”, tutur mas Fahmi salah satu motifator Mahad Aly Al Hikmah 2.

Rencananya, tasyakuran mahasiswa dibersamakan dengan kegiatan khatam evaluasi safinatunnajah, minggu besok.

Humasi Pondok Ajak Organisasi Melek Media

Rapat pengurus Humasy pondok dengan seluruh organisasi sekolah atau pondok Senin (17/03) malam tadi pukul 21.00 membahas pengelolaan media pesantren agar dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh organisasi di dalamnya.

Rapat yang diadakan di Gedung Rolling Door MMA itu langsung dipimpin oleh mba Alfat selaku humasi putri, Fajrul menyampaikan kepada perwakilan organisasi yang hadir, untuk memanfaatkan media sebagai sarana komunikasi bersama Alumni dan masyarakat.

Mas Ulfi selaku koordinator litbang, juga menyampaikan “agar ke-organisasian di pondok tidak hanya memberikan manfaat di dalam pondok saja, harapanya bisa dirasakan oleh masyarakat yang jauh dari jawa bahkan indonesia”.

Rapat akan dilanjutkan dengan rapat juklak dan juknis pada akhir bulan maret.

 

El Waha Siap Rumuskan Strategi Media Baru!

Pertemuan pengurus El Waha dengan gus Ahmad Shiddiq Mas’ud Senin (17/03) malam tadi di Ndalem Baru, merumuskan pengelolaan majalah El Waha agar lebih baik lagi, dilain itu membahas dua edisi yang harus diterbitkan sebelum penerimaan santri baru tiba.

Solusi seperti ketidak-aktifan anggota dan struktural akan dibicarakan pada rapat pemantaban dan job diskripsi akan dilaksanakan Jumat besok di kantor redaksi baru, Tsania studio.

“Kita bicarakan dahulu yang jangka pendeknya, nanti yang jangka panjang seperti pemanfaatan media, kita rumuskan nanti”, keterangan gus Am, menanggapi Fajrul.

Rapat bersama gus Ama untuk majalah El Waha malam tadi termasuk rapat pertama kali bersama beliau, keahlian beliau dalam membawakan rapat sehingga, rapat berjalan dengan rapih dan lancar, Alhamdulillah.

Pengurus Harus Bisa Jaga Keharmonisan

1

Rapat evaluasi pengurus putra Pon. Pes Al Hikmah 2 diadakan Kamis (14/03) malam ini pukul 20.30, berlangsung di gedung baru belakang komplek Al Hasan. Abah Muhaimin sebagai ketua, memberi himbauan kepada seluruh pengurus untuk menjaga keharmonisan.

“Keharmonisan dalam menjalankan tugas dan pribadi”, mas Asep Syamsuddin menambahkan. Harapanya, agar pengurus baru ini, berhasil menjalankan tugasnya dan tidak saling berprasangka buruk.

Setiap qasam kepengurusan untuk membuat list tugas selama berkhidmat, hal ini akan ditindak langsung oleh pengurus bagian kesekertariatan, mas Subhan.

Mas Narsun sebagai moderator rapat meminta kepada setiap koordinator untuk melaporkan tugas selama dua minggu ini, sejak dilantik  (27/2) lalu.

 

Organisasi Warga Dalem Adakan Pemilihan Ketua Baru

2

OWD (Organisasi Warga Dalem) Al Hikmah 2, Kamis (14/03) malam tadi pukul 20.00 WIB baru saja mengadakan pemilihan ketua OWD yang baru. Acara diawali dengan pembacaan simtudduror dan langsung dilanjutkan dengan orasi delapan calon ketua OWD.

Berjumlah delapan calon yang akan dipilih sebagai ketua, berikut: kang Faozan, kang Abdul Hadi, kang Latif, kang Hanif, kang Zaki Abdillah, kang Rahmat, kang Alay Fahmi, kang Irhamuddin. Kedelapan tersebut berorasi di depan angota OWD yang hadir.

Kang Yasin sebagai ketua tahun lalu menyampaikan dalam sambutanya agar kepengurusan OWD selanjutnya untuk lebih baik.

Kang Faozan OWD ndalem abah Mukhlas menyampaikan, “kita harus benahi pendidikan, keamanan, semangat kita untuk lebih baik lagi, agar tercitakan warga yang berkualitas”.

 

Mahad Aly Mengaji Fiqih Muqaran dan Nawazil Bersama Lulusan Yaman

181182_442480602441150_530383439_n Kang Waridin,  kembali ke pesantren setelah menyelesaikan kajianya di Al Ahqof Yaman. Sekarang, kang Waridin sebagai pengajar kajian ilmu Fiqih Nawazil Kontemporer dan Fiqih Muqoron perbedaan dalam madzhab di Mahad Aly Al Hikmah 2 Maly. Pertemuan pertamanya dengan mahasiswa Mahad Aly, Rabu 26 Februari 2014, menyampaikan bahwa “semua macam ilmu itu sangat diperlukan maka semangat belajar itu harus ada”.

Kang Waridin mengisi dua jam untuk Fiqih Muqoron dan tiga jam untuk Fiqih Nawazil, dengan menggunakan  metode bayan. Adanya metode tersebut, mahasiswa Mahad Aly diharapkan bisa bermurojaah agar dapat memahami kajian dengan benar.

Kang Waridin kembali ke Indonesia pada bulan Oktober kemarin bersama rekanya, kang Zen. Kang Waridin, termasuk dari salah satu abdi ndalem yang diutus oleh abah Masrur untuk mengaji di Al Ahqof, pada tahun 2008.

Kantor Redaksi Al Hikmah Harus Lebih Strategis

Majelis pengasuh Pon. Pes Al Hikmah 2 menginginkan kantor Redaksi dan Publikasi Pon. Pes Al Hikmah 2 dipindah di studio tsania, hal tersebut disampaikan oleh gus Itmam pada rapat pengurus minggu lalu, Sabtu (28/02).

Minggu sebelumnya, gus Najib pada rapat bersama anggota kinerja Majalah El Waha juga menyampaikan, agar majalah El Waha memiliki dapur yang layak dan strategis, seperti di studio tsania.

Ulfi lulusan Mahad Aly Al Hikmah 2, sebagai koordinator litbang ia menyampaikan bahwasanya Redaksi dan Publikasi Al Hikmah 2 perlu ruangan yang sering ditilik oleh pengasuh, pembina atau guru-guru, agar Redaksi dan Publikasi pesantren dapat berkembang.

Rencananya, ruang yang sekarang berada di GOR lantai satu akan dipindah ke studio tsania pada ahad (09/03) malam nanti, langsung dikordinir Sufyan, sebagai Pimred website Al Hikmah 2.

Redaksi dan publikasi termasuk bagian dari qasm litbang Pon. Pes Al Hikmah 2, pada tahun 2014 ini dibimbing oleh gus Ahmad Shiddiq dan ning Zul.

Panitia Belum Menentukan Waktu Pelaksanaan Khotmil Quran

Rapat Khotmil Qur’an yang langsung dipimpin oleh ketua panitia, Ali Makhsum, merumuskan waktu pelaksanaan khotmil quran yang tepat. Rapat dilaksanakan di Ndalem Baru, Jumat (07/03/2014) pukul 05.00 WIB subuh tadi. Hadir Gus Izzudin dan sebagaian pengurus putra-putri.

Umi Fadhilah selaku ketua putri tahun lalu, berpendapat bahwa acara lebih baiknya dilaksanakan pada bulan syawal, dengan mempertimbangkan kesiapan panitia dan sarana yang mencukupi.

Pengurus putri juga mempertimbangkan jika khataman dilaksanakan pada bulan Juni, akan tidak maksimal karena proses penerimaan santri baru masih berlangsung.

“Jika dilaksanakan bulan juni, siswa yang sedang PKL tidak mengikuti khataman, dan khatamannya diadakan sebelum mereka lulus”, usul dari Asep Syamsuddin, wakil lurah pondok.

Kesimpulan rapat pagi tadi, panitia memiliki tiga pilihan waktu, yakni pertengahan dan akhir bulan Juni dan bulan Syawal. Ketiga waktu tersebut, nantinya akan dipertimbangkan oleh para pengasuh dan pembina pondok.

Pelantikan Pengurus PP Al Hikmah 2 Periode 2014-2016

Pelantikan Pengurus Pondok Al Hikmah 2 - 2014

Alhikmahdua.net – Struktur kepengurusan yang telah dirumuskan sejak beberapa bulan lalu, kini telah membuahkan hasil. Kamis (27/2) pelantikan pengurus Pondok Pesantren Al Hikmah 2 periode 2014-2016 berlangsung dengan khidmat di GOR Al Hikmah 2. Tepat pukul 21.30 wib, ikrar pelantikan dilantunkan serentak oleh pengurus baru di panggung GOR Al Hikmah 2 yang dituntun oleh KH. Izzuddin Masruri selaku pengasuh Ponpes Al Hikmah 2.

Khususnya dalam kepengurusan putra, kali ini ditekankan pada santri-santri senior yang telah lulus sekolah menengah atas. “Diharapkan dengan hal ini, pengurus bisa lebih mempunyai kewibawaan dalam menjalankan tugasnya momong ribuan santri” tutur KH. Itmamuddin Masruri pada rapat Januari lalu.

Usai pelantikan, selain mauídoh hasanah oleh KH. Izzuddin Masuri para santri juga dihibur dengan beberapa penampilan karya seni pengurus lama putra maupun putri. Dan acara ditutup pada pukul 00.15 dengan penampilan drama oleh pengurus lama putra.

Guru Besar K.H. Abdul Qodir Tutup Usia

Benda -Awan hitam bergulung-gulung menyelimuti kawasan desa Benda, sontak seluruh kawasan desa santri tersebut digelayuti suasana mendung yang memperburuk kondisi mental warganya. Namun bukan hanya faktor cuaca tadi, arak-arakan santri putra Pon. Pes. Al-Hikmah 2 yang terlihat berduka cita itu lebih didasari oleh faktor kehilangan tokoh penting dihati mereka. Ya, tepat pukul 04.00, Selasa pagi (28/1) guru besar K.H. Abdul Qodir berpulang kerahmatullah.

Berita mengenai wafatnya sang maghfurlah ini menjadi berita petir yang mengagetkan seluruh kalangan. Pasalnya, ratusan santri yang tengah mengaji sentral dimasjid An-Nur ba’da sholat subuh tadi pun tidak mengetahui perihal berpulangnya kyai yang akrab disapa ‘Abah’ ini. Mereka mendengar kabar duka tersebut setelah siap berangkat kesekolah dan melaksanakan aktivitas lainya.

Puluhan santri putri yang sudah berada disekolah pun mengaku kaget ketika melihat arak-arakan santri putra melewati desa disamping pondok. Belum sempurna kekagetan yang dirasa, santri putri tersebut masih dibuat bertanya-tanya mengapa rombangan santri putra yang memakai seragam sekolah masing-masing itu menuju ‘ndalem’ kyai yang menjadi guru dari pendiri pondok Al-Hikmah 2, Alm.K.H. Masruri Abdul Mughni.

Setelah dirunut info, Pak Alam yang menjadi tukang sapu Malhikdua menuturkan berita berpulangnya sang maghfurlah. Beberapa santri putri yang sudah mengetahui terlenih dulu tersebut pun membenarkan berita duka itu.

Masih menurut keterangan sang juru sekolah, Abah Qodir memang sudah gerah (Red. Sakit) sejak lama. Hal ini pun dibenarkan banyak santri yang memang sering dimintai bacaan surah yasin ataupun tahlil untuk kesembuhan beliau. Sholawat dan tahlil terakhir yang ditawasulkan untuk beliau dipanjatkan pada pengajian sentral hari jum’at, tepat pada jadwal beliau mengisi pengajian kitab Mukhtarul Al-Hadist. Namun dikarenakan udzur yang tidak dapat ditunda, sang kyai kebanggan Al-Hikmah 2 tersebut pun tidak dapat menemani santri yang sudah lama menunggu kehadiran beliau.  Menurut informasi tambahan dari bagain TU Malhikdua, Abah Qodir sempat dirawat dirumah sakit Siti Aminah, Bumiayu. Namun karena kesehatan beliau semakin menurun, akhirnya beliau berpulang pada tahun ke-78.

Banyak santri mengaku terpukul dan kehilangan sosok sang maghfurlah, terlebih pasca ditinggal oleh sang kyai K.H. Masruri dua tahun silam. Sosok Abah Qodir dinilai menjadi gambaran bagaimana Abah Masruri diajar dulu. Bukan hanya santri yang merasa kehilangan, warga sekitar desa Benda pun merasa kehilangan sosok kyai yang lekat dengan anggapan orang tua teladan se-Brebes itu, hal itu sesandarkan kepada beliau karena pola mendidik yang beliau terapkan, akhirnya berhasil menghantarkan putra/putri beliau berhasil sampai mencapai title PNS.  Selain memiliki bahan nasihat yang segudang, Abah Qodir memiliki tempat tersendiri dihati santri, terutama karena cara beliau menjelaskan terbilang unik.

Dan yang menjadi harapan bersama, kami mewakili keluarga besar Pon. Pes. Al-Hikmah 2 memohon bacaan surah Al-fatihah untuk Alm. K.H. Abdul Qodir. Semoga segala amal perbuatan beliau berikut jasa-jasa agung beliau diterima disisi Allah SWT sebagai jembatan pahala yang dapat menghantarkan beliau kesurga. Selamat jalan Abah, do’a kami selalu menyertaimu.

(WH)

sumber: malhikdua.sch.id