HeadlineSainsSantri Menulis

Hati Sebagai Pusat Tubuh

Rasulullah SAW. bersabda, “sesungguhnya didalam tubuh manusia terdapat segumpal darah yang apabila ia sehat dan baik maka baiklah seluruh tubuh. sebaliknya, apabila ia rusak maka rusak pula seluruh tubuh. ketahuilah segumpal darah itu adalah hati”

Hadist ini memuat secercah kemukjizatan ilmiah. karena segala penyakit ketika telah menyerang hati maka akan berakibat rusaknya seluruh tubuh. hati sebagai orgn tubuh yang merupakan organ vital dalam tubuh manusia yang berbentuk seperti buah pir,

terdapat dalam ruang dada bagian kanan atas merupakan organ terbesar, besarnya tidak lebih dari segenggaman tangan, berbobot 1200-1800gr. dalam satu menit melakukan sekitar 70 denyutan atau detakan sekitar 100.000 denyutan dalam dalam satu hari.

Pada orang dewasa memompa 1200-1500cc per menit melalui jaringan-jaringan rumit yang terdiri dari pembuluh nadi, urat-urat, dan saluran kaprier. jaringan ini berfungsi untuk menyalurkan dan mengalirkan darah bersih dalam setiap celah kehidupan didalam tubuh dan juga membuang darah.

Maka jika hati sehat, dalam proses sirkulasi darah akan baik dan setiap sel hidup didalam tubuh pun akan mendapat bagian darah yang membawa zat-zat makanan menjadi sempurna lalu menghasilkan energy dan kekuatan.

Sebaliknya, ketika jantung atau hati menderita suatu penyakit atau bahkn rusak maka sirkulasi darahnya juga akan mengalami kemacetan bahkan tidak berfungsi sama sekali, Sehingga proses distribusi zat-zat makanan dan oksigen keseluruh bagian tubuh bakan mengalami gangguan.

Adapun apabila ada penyakit yang menyerang hati maka hal itu akan merusak organ tubuh yang lain. hal itu dikarenakan hari berfungsi memompa darah yang teroksidasi (tidak bersih) dari bilik jantung kekanan paru-paru kebilik jantung bagian kiri yang kemudian memompanya keseluruh tubuh.

Hati dalam hal ini berfungsi menyuplai triliunan sel-sel pembentuk tubuh manusia dengan gas oksigen dari sari-sari makanan. ini merupakan fakta medis yang baru disiplin ilmu manusia ketika Ibnu An-Nafis menemukan sirkulasi darah kecil pada abad ke-13M.

Namun buah ini terkubur selama lebih dari 3 abad dan baru terkuak kembali ketika orang-orang barat berusaha menisbatkan penemuan tersebut. mengembangkannya dan mengakuinya sebagai penemuan mereka.

Akan tetapi, hati lebih sebagai sesuatu yang berkaitan dengan perasaan, nalar, pemikiran, pemahaman, keyakinan, plar-pilar akhlak, dan rambu-rambu perilaku.

Imam Al-Ghazali berperan dengan bahwa eksistensi maknawi atau perasaan ketuhanan memiliki kaitan dengan hati secara spiritual yang tidak diketahui isinya, ia juga mengatakan bahwa hati adalah hakikat manusia.

Hati maknawi terkait dengan nurai, namun pada hakikatnya tetap merupakan rahasi yang terkunci rapat.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button