Santri Menulis

Tidak Ada Kreatif dalam Beribadah

Oleh : Anis Tsaqila*

Selepas maghrib, seperti biasa saya dan santri kelas 3 MA Pon.Pes Al Hikmah 2 lainnya berkumpul dimasjid An Nur untuk mengkaji kitab Nashoihud Diniyyah karya Syeikh Imam Ba’lawi Al Haddad, bersama KH. Mukhlas Hasyim, salah satui pengasuh kami.

Ditengah-tengah pembacaan kitab, sayup-sayup terdengar suara adzan Isya dari mushola- mushola sekitar desa Benda. Dan salah satu sumber suara tiba-tiba mengumandangkan takbir, membuat Abah Mukhlas terdiam. Saya menahan nafas sejenak. Ada yang tidak beres!

“Ini harus kalian perhatikan…” ujar Abah Mukhlas, keluar dari topic Umur yang tengah dibahas.

“Takbir itu ada dua, takbir mutlaq dan takbir muqoyyad,” ternyata beliau mengomentari takbir yang masih terdengar jelas.

“Takbir mutlaq itu takbir yang dikumandangkan saat memasuki hari Ied, sampai waktu sholat Ied. Sedangkan takbir muqoyyad itu takbir yang dikumandangkan sehabis sholat fardhu, selama hari tasyrik. Hanya sehabis sholat fardhu.”

Sontak kami tersenyum, bahkan ada yang tertawa lirih. Ternyata disinilah letak kesalahannya.

“Kalau takbir sebelum sholat seperti ini, apa-apaan ini?! Kalian pahamilah itu kitab Fathul Qarib dengan baik. Tidak usah kitab gede- gede, Fathul qarib saja cukup, pahami dengan baik, agar ibadah kalian benar.”

“Ibadah itu ada aturannya. Tidak boleh seenaknya sendiri, tidak boleh menuruti selera/ hawa nafsu sendiri. Contohnya, sholat maghrib ya tiga rokaat, tidak boleh ditukar dengan sholat subuh menjadi 2 rakaat.”

“Ibadah takbir juga ada aturannya. Mau tidak mau kita harus ikuti aturan itu. Kalau kita tidak mengikuti aturan dalam beribadah, inilah yang disebut bid’ah.”

“Dalam hal dunia, kita boleh berbid’ah, bahkan sangat dianjurkan. Contohnya, dahulu kendaraan hanya onta, lalu kita membuat motor, mobil, pesawat, dan lain sebagainya, ini kita sedang bid’ah, berkreatif. Kalau bias buatlah yang lebih canggih, lebih cepat, lebih nyaman.”

“Lain halnya dalam urusan ibadah, kita tidak boleh kreatif! Jangan mengikuti selera sendiri.” Tutur abah Mukhlas lebih lanjut.

*Santri Kelas 3 MA Al-Hikmah 2

sumber tulisan : http://derenlix.wordpress.com.

Pondok Pesantren Al -Hikmah 2

Pondok Pesantren Al Hikmah 2 berlokasi di dusun Benda Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Membuka beragam unit Pendidikan mulai dari tingkat TK, MI, SMP, MTs, SMA, MA, SMK, MMA, Ma'had Aly, STAIA, AKPER serta Tahfidzul Qur'an. Informasi Lebih Lanjut, Hubungi Kami di (0289) 511 0772 / 432 445

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button