Hikmah

Sabar Ala Idzotun Nasyi’in

Akal cerdas adalah dambaan setiap insan. Tahukah anda? Orang yang cerdas adalah orang yang sabar dalam manghadapi ujian yang didukung dengan kekuatan penuh. Dan orang yang berakal pasti tidak menghadapinya dengan kemalasan. Dan jiwa yang berakal adalah jiwa yang berisi kemauan dalam menghadapi ujian, kemauan untuk menyelesaikan masalah, bukan kemauan untuk untuk menghindari ujian tersebut. Jiwa yang berakal akan selalu santai untuk melawan sakit di jiwanya dan musuh-musuhnya (cobaan itu sendiri).

Sedangkan jiwa yang bodoh, adalah jiwa yang resah, gelisah dan galau setiap menghadapi ujian yang diberikan allah, meskipun ujian itu hanya sedikit saja. Jiwa-jiwa seperti inilah yang tidak mampu menolak ujian tersebut, tidak mampu bangkit untuk melawannya.

Inilah perbedaan jiwa yang cerdas dan jiwa yang bodoh.

Dari pemaparan diatas, sebagai kaum muda, calon pemimpin masa depan, biasakanlah diri kita untuk melakukan keutamaan, karena keutamaan sangat berat. kita sebaiknya harus meninggalkan kejelekan, menghiasi diri dengan hiasan-hiasan kemanusian, menghiasi diri dengan kesempurnaan orang-orang besar.

Semua itu sangatlah mudah bagi orang-orang yang ditunjukkan Allah SWT menjadi orang besar. Maka dia akan menghilang dari selendang kehinaan, tidak akan membiarkan dirinya takluk dengan hawa nafsu karena dengan menuruti hawa nafsu, akan nampak pada sesesorang sifat-sifat kehewanan.

Ingat bahwa Allah  SWT akan membalas orang-orang yang sabar, sabar dalam mendidik nafsunya. Allah juga akan mengangkat derajat seseorang dari kehinaan. so, mari kita berlomba-lomba dalam mendidik hawa nafsunya, sebab denhgan sabar akan kita peroleh kebahagiaan dunia juga akhirat.

Kitab Idhotunnasyi’in Karya Asy-Syekh Musthafa Al Ghalayain.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button