artikel santriBeritabiograficerpenDawuh AbahHeadlineHikmahKegiatanKhazanahmotivasiPesantren KamiSantri MenulisSerambi Pesantrentokoh muslimUncategorized

ILMU YANG BERJALAN KH.MUHLAS HASYIM,MA(ABAH MUHLAS)

Abah Muhlas Hasyim lahir di desa Winduaji kec.Paguyangan kab.Brebes,adalah putra dari pasangan H.M Hasyim dan Hj.Khoidatul Khoeriyah.Beliau adalah putra kedua dari 14 bersaudara,yang 10 saudara seayah seibu dan yang 4 saudara seayah saja.Beliau lahir 7 oktober 1963.sejak umur 6 tahun Beliau sekolah di SD Winduaji 01 dan sejak umur itulah Beliau tiap sore dan malam harinya aktif mengaji pada Kyai Muzni dan Kyai Syueb Nuh.Setelah lulus SD Beliau melanjutkan sekolah di SMP Bustanul Ulum Bumiayu tapi hanya sebentar karena merasa tidak betah dan ingin belajar di Pondok Pesantren.

Pada tahun 1974 Abah Muhlas diantar ke Ponpes Syamsul Huda Leler Rendegan Banyumas yang sekarang sudah ganti nama yaitu Ponpes Attaujieh El-Islamy.kurang lebih 10 tahun disana dan pada tahun 1984 Beliau diperintah gurunya,(KH.Hisyam Zuhdi)untuk berangkat menuntut Ilmu di Makkah.karena di Mekkah menggunakan Visa umroh 1 bulan,Abah disarankan mendaftar di Ma’had Al-Ahzar Kairo Mesir supaya mudah mendapat izin tinggal di Mekkah.namun setelah mendaftar sekolah di Kairo Beliau kembali mukim di kota Mekkah dan sesekali pergi ke Kairo bila ada ulangan semester atau ujian saja.

Pada tahun 1996 Beliau pulang sekitar 2 bulan du rumah kemudian berangkat ke Mesir lagi.kepulangan kedua terjadi sekitar tahun 1997 untuk melangsungkan pernikahan.setelah 4 bulan,Beliau berangkat ke Mesir lagi selama kurang lebih 3 tahun.pada akhirnya Beliau pulang dan menetap di Desa Benda hingga tutup usia hari sabtu tanggal 14 november 2020.

KEHIDUPAN ABAH DI MASA KECIL

Sejak tahun 1969 hingga 1975 Abah bersekolah di SD Winduaji 01 Paguyangan.walaupun Abah bersekolah di sekolah dasar tetapi tiap sore dan malam harinya Abah aktif mengaji di madrasah berguru pada Kyai Muzni dan Kyai Syueb Nuh.Beliau sering menuturkan bahwa anak anak kecil zaman dahulu sudah lanyah (terbiasa)hafal Nazhom Imrithi,walaupun notabenya bukan santri pondok,termasuk Abah. setelah lulus SD,Abah melanjutkan sekolah di SMP Bustanul Ulum Bumiayu,tidak sampai tamat dan kemudian lanjut ke Ponpes Syamsul Huda Leler(Attaujieh El-Islamy).

ABAH DI PONDOK PESANTREN 1975-1985

Abah Muhlas Hasyim memutuskan untuk belajar di Pondok Leler yang diasuh oleh KH.Hisyam Zuhdi (mbah Hisyam) selama kurang lebih 10 tahun.sistem ngaji di Pondok Pesantren Leler adalah salaf dengan sorogan,dan bandungan,penguatan ilmu alat,Fiqih dan tasawuf,dari jenjang mubtadi sampai muntahi.adapun kitab yang biasa diajarkan di sana pada waktu itu adalah Jurumiyah sampai Ibnu Aqil di bidang ilmu alat,Safinah sampai Fathul Wahab di bidang Ilmu Fiqih dan Ihya Ulumuddin di bidang Ilmu tasawuf.

Adapun kitab yang dijadikan wiridan oleh KH.Hisyam Zuhdi adalah Kitab Fathul Qorib,Fathul Mu’in,Ibnu Aqil,Jalalain dan Ihya.pada masa itu MadrasahDiniyah dikelola oleh pengurus,dibantu para ustadz.sedangkan Mbah Hisyam hanya mengajar kitab kitab di atas.adapun Kyai Leler pada masa itu yang mengajar Abah adalah KH.Hisyam Zuhdi(pengasuh),KH.Hasyim Zuhdi,KH.Zabidi Zuhdi,Kyai Umar,Kyai Fatawi,Kyai Yunus,dan Kyai Yunus.

Kh.Hisyam Zuhdi(Mbah Hisyam) merupakan sosok kyai yang karismatik.hampir semua Kyai di Banyumas pernah bertabarukan dengan Beliau dan banyak dari murid Beliau yang menjadi Ulama besar.termasuk Abah Muhlas.Mbah hisyam juga terkenal sebagai Kyai yang tegas mendidik para santri santrinya agar selalu tekun dalam belajar.suatu hari ketika waktunya mengaji,para santri masih ada di dalam kamar,tak segan segan beliau melempari jendela kamar santri dengan batu bata berkali kali agar para santri segera berangkat.

Abah Muhlas pernah menceritakan bahwa dulu gurunya,Mbah Hisyam ketika membaca sampai keluar darah dari matanya.Mbah Hisyam juga menekankan santrinya agar tidak tertarik dengan mempelajari ilmu ilmu hikmah atau perdukunan.Beliau khawatir ilmu ilmu tersebut menyebabkan malas belajar ilmu syariat untuk para santrinya.bahkan Beliau pernah melarang santrinya yang diketahui sedang puasa sunah.Beliau khawatir puasanya tadi sebagai salah satu amalan ilmu hikmah.Abah Muhlas pun demikian,selalu menerapkan apa yang gurunya ajarkan.

Abah Muhlas adalah santri kesayangan Mbah Hisyam,suatu ketika abah pernah dipanggil oleh Mbah Hisyam di kuburan.tidak ada angin tidak ada hujan,setelah sampai mbah Hisyam langsung memukuli Abah berkali kali.namun Abah tetap diam tanpa menjawab meskipun dengan pertanyaan ‘kenapa’dari situlah konon,pukulan Mbah hisyam kemudian menjadi wasilah difituhkanya ilmu kepada Abah.ternyata Mbah Hisyam sedang menguji ketaatan dan kesantrian Abah ketika itu.dikatakan bahwa salah satu sebab futuhnya seorang santri adalah menerima apapun yang dilakukan Kyai kepadanya ,meskipun tanpa alasan.

Abah adalah santri leler yang matang dalam usia muda karena mulai berangkat mondok dan tekun belajar dalam usia dini.Beliau menjadi katib Mbah Hisyam ketika menjelaskan dan mensyarah Kitab Waraqat Imam juwaini.semasa di Ponpes Leler Abah juga pernah menjadi Lurah Pondok,padahal masih banyak santri santri lain yang senior.Abah juga sering menuturkan,walau beliau dulu menjadi lurah pondok,tetapi Beliau tetap selalu mengisi barisan paling depan dalam pengajian.

PERJALANAN MEKKAH DAN MESIR (1984-2000)

Awalnya Abah berangkat ke Mekkah untuk mengaji kepada para Ulama Mekkah.pada masa itu banyak santri salaf yang melanjutkan mengaji ke Mekkah kepada para Ulama di sana.tapi karena visa yang digunakan adalah Visa Umroh dan masa berlakunya hanya 1 bulan,Abah disarankan oleh teman temanya yang saat itu di Mekkah,termasuk Abah Tour dan Abah Anam Leler(putra Mbah Hisyam) untuk medaftarkan diri di Ma’had Al-Ahzar Kairo.selain karena pendaftaranya mudah,juga tidak ada kewajiban berangkat sekolah.sehingga ketika itu Abah bisa mendapatkan visa Mesir dan dengan mudah dapat bolak balik ke Mekkah.

PENDIDIKAN ABAH SELAMA DI MESIR

1985-1987 Abah masuk Ma’had Al-Ahzar I’dadi(setingkat MTS).lalu 1987-1989 Beliau melanjutkan ke Ma’had Al-Ahzar Tsanawi (setingkat aliyah).setelah tamat Beliau melanjutkan kuliah S1 tahun 1989-1994 di Jurusan Syari’ah Wal Qanun di Universitas Al-Ahzar Kairo.setelah lulus dengan peringkat sangat memuaskan (cumlaude),Beliau langsung melanjutkan kuliah S2 (1994-2000) pada program study Siyasah Syari’ah di universitas yang sama.

Abah Muhlas Hasyim adalah lulusan cumlaude(sempurna) Universitas Al-Ahzar Kairo yang berasal dari Pesantren salaf,tanpa ada pelajaran umun dan hanya mempelajari kitab kitab saja.namun demikian pemahaman Abah tentang pelajaran umum sangat luas.Beliau paham betul tentang sejarah dari masa Rasulullah,para sahabat,masa dinasti,hingga sejarah bangsa Romawi Bizantium.setelah abah menyelesaikan program mastrenya,Beliau sering ditawari jabatan di Bank Indonesia,kedinasan Pemerintah,PNS dll.namun tidak satupun yang Abah terima.hanya satu yang Beliau terima,yaitu menjadi menantu KH.Masruri Abdul Mughni(abah Yai).

Bahkan menurut cerita,saat ditawari menjadi menantu Abah yai,Beliau tak pikir panjang dan langsung mengiyakan.padahal masa itu tak ada gaji pasti untuk mengurus pesantren terbesar di Jawa Tengah itu dan tidak ada jabatan mentereng yang akan Beliau dapat.namun begitulah tawadhu’nya Abah.lulusan terbaik Mesir mau mengajar dan membimbing masyarakat dan santri di kampung terpencil di Desa Benda.

Pada tahun 1990-1994,Abah Muhlas dan AbahSolah pernah menjadi teman akrab satu kamar di daerah Hujun Mekkah.pada akhirnya Abah Solah meminta Abah Muhlas untuk menjadi adik iparnya,sehingga kemudian panggilan Abah Muhlas ke Abah Solah adlah Mas Solah.

20 TAHUN PERIODE ABAH DI INDONESIA (2000-2020)

Setelah menyelesaikan studi-studinya,Abah Muhlas Hasyim kembali ke tanah air mengajar santri santrinya di Pondok Pesantren Al-Hikmah.dari menjadi Kepala Sekolah MA(Madrasah Aliyah) dan diakhir hayatnya Beliau menjadi Rektor (Mudir) Ma’had Aly Al-Hikmah 2.Beliau berhasil membuat santri santrinya mencintai Ilmu Agama.Beliau mempunyai prinsip bahwa tidak semua santri santrinya akan menjadi ahli ilmu agama karena cinta ilmu dan jadi ahli ilmu adalah dua hal yang berbeda.Abah sering menuturkan bahwa santri santrinya tidak akan menjadi ahli agama(ulama) semua.

Namun tetap saja Beliau mendorong seluruh santri agar tekun dalam mempelaji ilmu agama,setidaknya menjadi pengikut jalan para Ulama.kegemaran membaca Abah Muhlas sungguh luar biasa.Beliau sering menceritakan kondisi negara negara seperti Prancis,Tunisia,Yaman dan Mesir.Abah Muhlas juga dikenal sebagai Kyai yang tidak hanya Faqih,namun hafal al-qur’an dan juga tafsirnya.kedalaman pada ilmu-ilmu Islam tidak diragukan lagi.keilmuanya Beliau tersimpul dalam 3 aspek ,yaitu ilmu Lughah,Ilmu Ushuluddin,ilmu syari’ah.

Santri yang duduk di depann paling tidak 4 tahun pasti mengenal dengan baik tentang kedalaman ilmu dan kepiawaiannya dalam menjelaskan sebuah permasalahan.Beliau selalu menekankan kepada para santri agar bisa jelas dan indah dalam menuturkan kata kata.karena menurut Beliau,salah satu kemu’jizatan besar Al-Qur’an adalah segi bahasanya. di sampintg itu Al-Qur’an itu indah bahasanya ,Al-Qur’an juga dulu mengalahkan orang orang kafir Arab dengan menantang menandingi susunan bahasa Al-Qur’an.

Dan memang tidak bisa ditandingi.padahal pada masa itu adalah kurun waktu dimana kepakaran bahasa sedang sangat maju,bahkan tak tertandingi sampai sekarang,tak terhitung jumlah syair-syair arab yang Abah hafal,yang sering Beliau lantunkan ketika menerangkan suatu masalah.

Pada akhir hayat Beliau,hampir seharian penuh Abah Muhlas mengajar dan mengaji bersama santri santrinya.dimulai dari pengajian pagi kitab Tafsir Jalalain (pukul 06.00-07.00 WIB).sampai pengajian kitab Ihya Ulumuddin karya imam Ghazali pukul (22.00-23.00 WIB). disamping itu Beliau juga mengisi pengajian-pengajian tinggi di sekolah maupun di Ma’had Aly Al-Hikmah 2,dari kitab Jauharul Maknun(Balaghah),al-Atqan fi Ulumil Qur’an (ilmu AL_Qur’an) dan An-Nabaul Azhim(mu’jizat Al-Qur’an).hampir setiap waktu Beliau mengabdikan diri pada ilmu,hingga pada hari sabtu siang 14 november 2020 Abah Muhlas memenuhi panggilan Allah SWT.

Bliau kembali menghadap Allah SWT pada usia kurang lebih 57 tahun.

ALLAH YARHAM…….

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button