HeadlinePesantren Kami

” Ja’anii Tahfidzul Qur’an “

Berbicara tentang Kiai Masruri seperti membicarakan samudera yang melimpah. Apa pun yang kita ungkapkan belumlah bisa mencerminkan kepribadian beliau secaa utuh, “ Al Ma’na ausa’u minal lafdzi”

Sosok kiai Masruri adalah sosok yang tawadhu, tinggi ilmunya tetapi tidak mau dianggap pintar oleh orang lain. Beliau menghafal banyak kitab, tetapi ketika mengajar santri-santinya, beliau selalu membawa dan membaca kitab tersebut. Inilah bukti ke tawadhu’an beliau.

Ketika bergaul bersama beliau, banyak kisah luar biasa yang menunjukkan karomah dan keagungan beliau. Hal ini tidak dirasakan ketika beliau beliau hidup, dan baru disadari ketika beliau telah meninggal dunia.

Seperti yang pernah saya ( KH. Aminuddin Masyhudi) alami sendiri ketika berkunjung ke salah seorang waliyullah. Beliau adalah syekh mlaik, yang bernama lengkap Abdul Malik bin Muhammad Ilyas An Naqsabandy Al-Khalidi Asy-Syadzali.

Beliau adalah penulis kitab Al Miftahul Al Maqashidi Li Ahli At Tauhid fi Sholati Ala Babillah Al Hamid Al Majid Sayyidina Muhammad Al Fatih, atau sering disebut sebagai kitab Al Mafatihul Maqoshid. Saat itu Syekh Malik sedang sakit keras, dan hanya bisa berbaring saja di ruang tengah rumahnya yang luas. Begitu luasnya rumah Syekh Malik hingga jika tamu datang berkunjung ke Rumah Beliau, harus menunggu lama karena ketokan pintu dari tamu tidak didengar sang empunya rumah.

Kejadian luar biasa terjadi saat Kiai Masruri datang berkunjung ke rumah Syekh Malik. Saat itu, Syekh Malik tiba-tiba terbangun dari tidurannya dan langsung merapikan diri bersiap menyambut kedatangan seorang tamu. Yang menjadi luar biasa, adalah saat itu Kiai Masruri belum memberi kabar bahwa beliau akan berkunjung ke rumah Syekh Malik, dan mengetuk pintu rumah pun juga belum beliau lakukan. Tetapi Syekh Malik seudah mengetahui dan lengsung menyambut kehadiran Kiai Masruri dengan ucapan, “ Ja’anii tahfidzul Qur’an “ (telah datang kepadaku seorang penghafal Al-Qur’an)

Begitu mulai Kiai Masruri hingga mendapat sambutan luar biasa dari seorang Waliyullah. Hal yang menjadi semakin saya kagum adalah sebutan tahfidzul qur’an kepada Kiai Masruri. Padahal tidak banyak orang tahu bahwa Kiai Maruri adalah seorang penghafal Al Qur’an, karena hal ini sengaja beliau sembunyikan dengan tujuan satara nafsahu (menutupi dirinya). Inilah yang juga menjadi bukti akan sifat tawadhu beliau. Atau mungkin Karena Kiai ingin mendapat pahala ganda dengan sekali membaca Al Qur’an. Yakni pahala untuk mata karena telah melihat dan membaca Al Qur’an serta pahala untuk mulut karena telah melafalkan ayat-ayat Al Qur’an.

—- diceritakan oleh KH. Aminuddin Masyhudi (Pengasuh Pesantren Darunnajat Pruwatan)

 ( dikutip dari buku Biografi Abah Masruri Abdul Mughni )

Pondok Pesantren Al -Hikmah 2

Pondok Pesantren Al Hikmah 2 berlokasi di dusun Benda Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Membuka beragam unit Pendidikan mulai dari tingkat TK, MI, SMP, MTs, SMA, MA, SMK, MMA, Ma'had Aly, STAIA, AKPER serta Tahfidzul Qur'an. Informasi Lebih Lanjut, Hubungi Kami di (0289) 511 0772 / 432 445

Related Articles

2 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button